Suara.com - Wakil Bupati Sangihe, Sulawesi Utara, Helmud Hontong meninggal dunia di dalam pesawat saat penerbangan dari Bali ke Makassar.
Meninggalnya Helmud Hontong kemudian dikaitkan warganet dengan kisah kematian Munir.
Melalui akun Twitter @Areajulid, terdapat unggahan poster dari organisasi non pemerintah Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) tentang pandangan Helmud Hontang mengenai tambang emas di Sangihe.
Laki-laki kelahiran tahun 1962 ini adalah sosok yang menolak tegas keberadaan PT Tambang Mas Sangihe yang beroprasi di Sangihe.
Dalam poster tersebut, tertulis ketegasan Helmud Hontang menolak tambang emas itu karena berdiri bersama rakyat.

"Apapun alasannya. Saya berdiri bersama rakyat. Karena rakyat yang memilih saya sampai menjadi wakil bupati," tulis poster tersebut.
Respons Warganet
Melihat unggahan ini, para warganet pun bereaksi.
"Diberitanya, bapak wagub ini menolak dengan tegas. Wajar ga klo semua orang curiga klo ini ada sangkut pautnya sama perusahaan tambang itu? Hmmm," ujar warganet.
Baca Juga: Wakil Bupati Sangihe Meninggal, Begini Penanganan dalam Pesawat dan Saat Mendarat
"Pastii, elittt elit kelakuan. "Selama pelaku munir belum diungkap sebenarnya, maka selama kamu berpendapat benar maka nyawamu terancam!." -Pandji Pragiwaksono," timpal lainnya.
"Kasus munir masih mangkrak. Sekarang ada lagi yang di "munir" kan. usut tuntas!" kata warganet.
"Dari dulu sudah kaya gtu, mulai dari munir, marsinah, wiji tukul, orang jujur yg menggangu posisi suatu bisnis atau pemerintahan pasti dihabisin," sambung yang lain.
"Sumpah ya, capek bgt, kesel, marah tapi kita ga bisa ngapa-ngapain, bersuara bakal kena ciduk. Sekarang bener-bener udah gila, orang kerja bener dan jujur di pecat, pejabat baik kematiannya ga wajar (?). Dunia politik di drakor ternyata real bgt ya di sini," tutur warganet.
Penjelasan Resmi Lion Air
Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong meninggal dunia dalam pesawat Lion Air. Saat terbang dari Bandar Udara INternasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar Bali menuju Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.