Merawat Kewarasan di Tengah Pandemi, Orang Menyangkal Covid Adalah yang Tercemas

Jum'at, 16 Juli 2021 | 19:51 WIB
Merawat Kewarasan di Tengah Pandemi, Orang Menyangkal Covid Adalah yang Tercemas
Ilustrasi- Nakes Covid-19. [ANTARA/HO]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun secara negatif, ancaman dapat diinterpretasikan sebagai tekanan yang memicu rasa panik, yang semakin membebani kondisi psikologis seseorang dan imunitas seseorang.

Perempuan kelahiran 1968 ini mengungkapkan, ketakutan sebenarnya berperan penting dalam menjaga diri untuk tetap aman,  dengan cara memobilisasi diri untuk mengatasi potensi bahaya.

“Sehingga rasa takut itu yang memungkinkan mereka untuk meningkatkan kewaspadaan, mematuhi prosedur kesehatan, berdiam diri di rumah, minum vitamin, dan lain-lain,” jelasnya.

Sementara, bagi mereka yang denial atau menyangkal keberadaan Covid-19, sebenarnya juga mengalami kecemasan, hanya saja cara respons yang berbeda. 

Mekanisme pertahanan adalah strategi yang digunakan orang untuk mengatasi perasaan tertekan. Penyangkalan mencakup tidak mengakui kenyataan atau menyangkal konsekuensi dari kenyataan itu.

“Orang-orang yang menyangkal pandemi ini, hanya akan melakukan apa yang mereka inginkan, mereka sebenarnya cemas. Namun mereka tidak ingin mengakui kenyataan bahwa diri mereka sendiri atau orang yang mereka cintai dapat terinfeksi, mereka akan mencari alasan untuk menolak pandemi ini,” ujar Kasandra. 

Akhirnya, golongan ini tidak benar-benar mematuhi aturan.  

“Beberapa di antaranya memiliki bias konfirmasi, dan banyak di antara mereka yang akan mengaitkannya dengan teori konspirasi,” tandasnya. 

Baca Juga: Makin Meningkat, Kasus Covid-19 di Sulteng Bertambah 233 Orang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI