“Saat itu saya pastikan pencurian (organ dalam) jenazah itu tidak benar. Lalu saya ajak warga yang sudah terlanjur terprovokasi untuk bersama-sama membaca salawat dan istighosah,” kata Farid.
Kasus tersebut sekarang sedang ditangani polisi Jember. Komang mengatakan polisi masih menelusuri kemungkinan adanya provokator yang sengaja memancing keributan.
“Kita masih cari itu, karena yang berteriak khan banyak kalau dilihat dari video,” katanya.
Juru bicara RSBS Yunita menegaskan semua prosedur pemulasaraan sudah dipenuhi.
RSBS tidak hanya mengalami kerugian mobil ambulans, tetapi juga kunci dan STNK mobil hilang dirampas warga.
“Ya, petugas kami mengalami shock. Kemudian harus menunggu dalam waktu beberapa jam untuk dijemput mobil ambulans dari RSBS menuju ke lokasi yang memang cukup jauh,” kata Yunita.