Ashraf Ghani mengatakan dalam sebuah pesan bahwa dia telah meninggalkan Kabul untuk menghindari pertumpahan darah.

Sejak itu, kepala Dewan Rekonsiliasi Nasional Afghanistan Abdullah Abdullah dalam sebuah pesan video menyebut Ghani sebagai mantan presiden.
"Dia [Ghani] meninggalkan Afghanistan dalam waktu yang sulit. Tuhan meminta pertanggungjawabannya," kata Abdullah.
Setelah kepergian Ghani, Abdullah dan mantan Presiden Hamid Karzai membentuk dewan dengan tujuan memastikan kelancaran transfer kekuasaan.
Mujahid mengatakan Taliban tidak akan menerima pengaturan transisi apa pun. Sebaliknya, mereka menginginkan transisi kekuasaan segera.
Sebuah delegasi komisi militer Taliban hadir di istana presiden untuk merundingkan pemindahan kekuasaan, katanya kepada ABC News.
Dewan konsultatif Taliban telah mengumumkan amnesti untuk pasukan Afghanistan dan pejabat pemerintah dalam kasus penyerahan tanpa syarat.