Ledakan di Bandara Kabul, Joe Biden: Kami Akan Memburu ISIS dan Membuat Anda Membayar

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 27 Agustus 2021 | 07:35 WIB
Ledakan di Bandara Kabul, Joe Biden: Kami Akan Memburu ISIS dan Membuat Anda Membayar
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden. [Saul Loeb/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joe Biden telah bersumpah untuk membalas dendam pada teroris yang membunuh tentara AS dan warga sipil Afghanistan, dalam dua aksi bom yang menghancurkan di depan Bandara Internasional, Kabul.

Pemimpin AS ini pada awalnya memuji "pahlawan" buat mereka yang kehilangan nyawa dalam upaya membantu warga Afghanistan yang mencoba melarikan diri.

Dia kemudian memberikan penghormatan yang meriah kepada pasukan yang terbunuh, sebelum mengancam akan memburu pembunuh mereka dan mengheningkan cipta selama satu menit.

Joe Biden bersumpah membalas dendam pada para pelaku yang mengaku berada di balik serangan hari itu, memperingatkan ISIS-K: "Kami tidak akan memaafkan, kami tidak akan lupa, kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar."

Amarah Joe Biden sanagt terlihat saat dia berbicara kepada masyarakat Amerika, setelah 12 tentara AS dan puluhan warga Afghanistan tewas dalam pemboman kembar yang mengoyak ibu kota.

Dia memimpin konferensi pers Gedung Putih pada Kamis (26/8/2021), waktu setempat di bawah tekanan besar atas penanganannya terhadap penarikan AS, dilansir dari Mirror, Jumat (27/8/2021).

Joe Biden pada awalnya mengingat rasa sakit dari kematian putranya sendiri ketika dia mengakui hari paling mematikan di Amerika dalam satu dekade di Afghanistan.

"Anda mendapatkan perasaan ini seperti tersedot ke dalam lubang hitam di tengah dada Anda. Tidak ada jalan keluar. Hatiku sakit untukmu," katanya kepada keluarga Marinir yang berduka.

Namun, ketika ditanyai tentang perannya sendiri menjelang pembantaian itu, joe Biden bersikeras bahwa dia mendukung keputusannya untuk mundur.

Baca Juga: Dua Ledakan Besar di Bandara Kabul Tewaskan 60 Orang

"Tuan-tuan dan nyonya-nyonya, sudah waktunya untuk mengakhiri perang 20 tahun," katanya.

Itu adalah hari yang gelap bagi pasukan AS, yang menderita korban tewas tertinggi dalam satu hari sejak Agustus 2011, ketika 30 personel tewas setelah sebuah helikopter ditembak jatuh.

Dan itu adalah hari horor lain bagi warga Afghanistan yang mencoba melarikan diri dari negara itu.

Pembom bunuh diri menargetkan daerah di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di mana orang-orang yang putus asa berkumpul dalam upaya untuk melarikan diri dari kekuasaan Taliban.

Pembom menyasar penduduk Afghanistan berkumpul bersama di saluran pembuangan dengan harapan keselamatan bersama dengan pasukan yang mengamankan lokasi.

Taliban mengatakan beberapa pengawalnya juga tewas dalam ledakan itu dan mengutuk kekerasan yang menargetkan orang banyak yang mencoba melarikan diri dari kekuasaannya sendiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI