"Saya mengatakan kepadanya bahwa itu bukan keahlian saya, tetapi dia meyakinkan saya dengan mengatakan dia tidak peduli apakah hasil fotonya akan sempurna. Mereka memiliki anggaran yang sedikit dan saya setuju untuk memotret mereka dengan harga 250 dolar (Rp 3,6 juta) yang tidak berarti apa-apa untuk acara 10 jam," jelasnya.
Diketahui, pria tersebut bekerja mulai pukul 11 siang. Dia selalu mengikuti kemanapun pengantin pergi untuk mengabadikan momen.

Pada sore hari, pria tersebut tak kunjung mendapatkan waktu istirahat.
"Saya mulai sekitar jam 11 siang dan akan selesai sekitar jam 19:30. Sekitar jam 5 sore, makanan disajikan dan saya diberitahu bahwa saya tidak bisa berhenti untuk makan karena saya perlu menjadi seorang fotografer; pada kenyataannya, mereka tidak memberi saya tempat di meja mana pun," ungkapnya.
Dia mengaku mulai lelah dan menyesal telah membantu temannya. Pria tersebut mengatakan dirinya tak mendapatkan izin untuk istirahat selama 20 menit.
Bahkan dirinya tak mendapatkan air minum dari pihak pengantin.
Hingga akhirnya, pria tersebut kesal dan menghapus semua foto pengantn yang telah ia ambil.
"Suasana panas, lapar, merasakan kesal dengan keadaan, saya bertanya apakah dia yakin, dan dia menjawab ya. Jadi saya menghapus semua foto yang saya ambil di depannya dan pergi dengan mengatakan bahwa saya bukan fotografernya lagi," pungkasnya.
Baca Juga: Tanpa Sambutan, Atlet PON Papua Peraih Medali Emas Ini Dijemput Mobil Pikap