Ngeri! Gegara Aksi Geng Kriminal, Haiti Dilanda Krisis BBM, Rumah Sakit Terancam Tutup

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 27 Oktober 2021 | 11:00 WIB
Ngeri! Gegara Aksi Geng Kriminal, Haiti Dilanda Krisis BBM, Rumah Sakit Terancam Tutup
Foto diambil 18 Oktober 2021, di mana sejumlah warga berjalan di tengah aksi mogok mengkritisi ketidakamanan Kota Port-au-Prince, Ibu Kota Haiti pasca-penculikan 17 misionaris AS dan Kanada. (foto: AFP)

Kalangan bisnis telah diperingatkan bahwa mereka kemungkinan akan tutup karena BBM langka. Para penyedia telekomunikasi mengatakan sejumlah menara pemancar sudah tidak bisa beroperasi.

"(Situasi) ini terburuk yang pernah saya lihat," kata seorang pengemudi ojek yang sedang menunggu penumpang di luar Port-au-Prince, saat ditanya tentang kelangkaan BBM.

Para pengojek mengikat wadah satu galon di sepeda motor mereka dengan harapan bisa mengisinya dengan bensin yang dijual di pasar gelap.

Harga segalon bensin di pinggir jalan bisa mencapai 20 dolar AS (sekitar Rp283.500), jauh lebih tinggi dibanding harga di SPBU yang hanya 2 dolar.

Pelaku bisnis angkutan menyerukan mogok untuk memprotes gelombang penculikan, yang telah membuat takut sopir truk dan pekerja angkutan umum.

Badan anak-anak PBB, UNICEF, pada Minggu mengatakan telah bernegosiasi untuk mengirim BBM ke rumah sakit namun pihak pemasok kemudian menolak dengan alasan keamanan.

Di sebuah pos polisi dekat Port-au-Prince, dua petugas tak bisa bertugas lantaran kehabisan BBM, kata seorang polisi yang tak mau disebutkan namanya.

"Sebagian besar kendaraan kami hanya terisi seperempat tangki," katanya. (Sumber: Antara/Reuters)

Baca Juga: Muncul Di Youtube, Pemimpin Geng Penculik 16 Misionaris AS Minta Tebusan Rp 240 Miliar

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI