Kiat Warga Difabel di Indonesia Bertahan Secara Ekonomi Saat Pandemi Covid

SiswantoABC Suara.Com
Jum'at, 03 Desember 2021 | 14:07 WIB
Kiat Warga Difabel di Indonesia Bertahan Secara Ekonomi Saat Pandemi Covid
Ilustrasi disabilitas dan pendidikan (istockphoto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Perempuan berusia 36 tahun ini menjadi tulang punggung keluarganya, untuk membiayai hidup ibu, kakak dan keponakannya.

Dalam menjalani hidupnya, Agustina mengaku banyak terbantu oleh informasi dari televisi dan internet. Selainpengetahuan bisnis digital, ia juga dipertemukan denganalat transportasi difabel dari internet.

Bulan Juni lalu, ia membelimobil buatan Solo, Jawa Tengah, yang sudah dimodifikasi untuk warga difabel.

"

"Saya juga belajar nyetir dari internet dan sekarang saya berusaha untuk mendapatkan SIM. Namun menurut informasi saya tidak bisa mendapatkan SIM D di Kabupaten Toraja tetapi harus ke Makassar."

"

Sebelum memiliki mobil tersebut, Agustina juga sudah memiliki berbagai alat transportasi lain seperti sepeda motor yang sudah dimodifikasi.

Dari membatik ke jualan keliling

Pandemi COVID juga mengubah apa yang dilakukan Andika Indra Saputrayang tinggal di Boyolali, Jawa Tengah.

Sebelum pandemi, Andika yang memiliki difabel 'cerebral palsy', yaitu kondisilumpuh otak yangmenyebabkan gangguan pada gerakan dan koordinasi tubuh, bekerja sebagaipembatik di Yogyakarta.

"Ketika mulai pandemi,kami dirumahkan, tapisaya kemudian tidak bisa bekerja karena di rumah tidak ada listrik yang cukup.

Baca Juga: Menengok Serunya Peringatan Hari Disabilitas Internasional di Terowongan Kendal Sudirman

"Setelah itu, oleh keluarga saya di Boyolali, saya ditawari menjual kerupuk karak, penganan yang terbuat dari beras," kata Andika kepada ABC Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI