Kebijakan ini dinilai telah membatasi pergerakan publik dan mengurangi kesempatan bagi perempuan untuk mengekspresikan diri dan terhubung dengan orang lain.
Pada kasus kekerasan dalam rumah tangga, banyak perempuan terjebak harus tinggal bersama pelaku.
"Selama COVID, kami melihat lonjakan kekerasan dalam rumah tangga, dan jaring pengaman dan faktor pelindung yang berkurang. Karena kehilangan pekerjaan, otonomi para ibu rumah tangga menjadi berkurang dan ini menyebabkan mereka harus bekerja lebih banyak, kurang waktu istirahat dan waktu untuk diri mereka sendiri," ujar Nelson Vinod Moses, pendiri Suicide Prevention India Foundation, kepada DW.
Anjali Nagpal, psikiater yang berspesialisasi dalam kesehatan mental dan ilmu perilaku, juga menekankan bahwa pandemi COVID-19 telah memperburuk situasi.
"Sebelum COVID, orang dapat menghindari konfrontasi dengan keluar, dan memiliki berbagai cara untuk mengalihkan perhatian mereka. Cara ini secara umum bisa membuat orang hidup berdampingan secara damai, bahkan jika dengan cara harus menghindar," kata Nagpal kepada DW.
Perempuan menghadapi stigma dan rasa malu
Beberapa perempuan di India yang menderita depresi dan kecemasan mencari bantuan profesional sebagian karena rasa malu dan stigma yang melekat pada masalah kesehatan mental.
Banyak perempuan tidak merasa bebas berbicara tentang perasaan dan pengalaman mereka. Kurangnya kesadaran publik dan pemahaman yang buruk tentang depresi berkontribusi lebih lanjut pada masalah ini, kata psikiater Tina Gupta.
"Pekataan tentang berpikir untuk bunuh diri atau keputusasaan yang luar biasa, ketidakberdayaan atau rasa tidak berharga adalah indikator yang jelas-jelas terlewatkan dalam kasus bunuh diri pada tahun lalu," kata Gupta kepada DW.
Baca Juga: Keluarga Minta Polisi Ungkap Kasus Kematian Siswi SMA Blitar yang Bunuh Diri di Sekolah
"Ibu rumah tangga, sebagai kelompok yang kurang mengerti, dan secara finansial bergantung kepada anggota keluarga lain untuk bisa melakukan pengobatan, dibiarkan berjuang sendirian dengan depresi dan kecemasan. Oleh karena itu, tingkat bunuh diri yang lebih besar terlihat di antara ibu rumah tangga India," tambah Gupta.