Tahanan Imigrasi di Hotel yang Sama dengan Novak Djokovic Angkat Bicara

SiswantoABC Suara.Com
Senin, 10 Januari 2022 | 14:16 WIB
Tahanan Imigrasi di Hotel yang Sama dengan Novak Djokovic Angkat Bicara
Ilustrasi imigran [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekelompok pengungsi dan pencari suaka hanya bisa memandang keluar dari jendela kamar Park Hotel, Melbourne, saat sekerumunan orang berkumpul memberi dukungan kepada Novak Djokovic.

Sejak akhir pekan lalu, Novak Djokovic ditahan di hotel tersebut, bersama para pengungsi dan pencari suaka. Bahkan beberapa di antara mereka ada yang sudah ditahan di sana selama sembilan tahun.

Mereka menggambarkan fasilitas di hotel seperti 'peti mati', 'akuarium', 'pusat penyiksaan'. Bahkan pada bulan Oktober lalu, Park Hotel mendapat julukan "Outbreak Hotel" karena menyebarnya penularan COVID-19 di kalangan penghuni.

Para aktivis pembela pengungsi dan pencari suaka mengatakan jendela kamar hotel tersebut sengaja diberi lapisan, dengan karpet yang kotor, sampah jarang dibersihkan, ada bau yang busuk, hingga banyak serangga.

Juru bicara dari lembaga yang menangani masalah tahanan imigrasi di Australia, yakni Australian Border Force (ABF) mengatakan kepada ABC bahwa para tahanan mendapatkan "makanan yang layak", tetap bisa melakukan aktivitas, mendapat akomodasi yang bersih dan fasilitas internet.

"Penanganan tahanan di pusat penahanan imigrasi atau di tempat lain dilakukan dengan pertimbangan soal keamanan dan keselamatan seluruh individu, staf dan publik," kata juru bicara tersebut.

Kebanyakan dari tahanan yang berada di hotel tersebut adalah para pengungsi dari negara-negara konflik, seperti Afghanistan dan Myanmar.

Jamal Mohamed yang sudah ditahan di hotel tersebut sejak tahun 2013 berharap Novak Djokovic menggunakan posisinya untuk membantu "mereka mendapatkan kebebasan".

"Sekarang dunia bisa melihat bagaimana kami diperlakukan, namun dunia masih senyap dengan apa yang terjadi pada kami," kata Jamal.

Baca Juga: Andy Murray: Kasus Novak Djokovic Mencederai Dunia Olahraga

Jane Salmon, salah satu aktivis yang membantu para tahanan selama 9 tahun terakhir, mengatakan beberapa tahanan masuk ke hotel tersebut saat masih remaja.

Mereka melewati masa-masa remaja dan dibesarkan sebagai tahanan, tanpa tuduhan melakukan tindak kriminal apa pun.

Jane mengatakan setelah sembilan tahun berulang kali mengangkat masalah yang dihadapi mereka, kedatangan Djokovic sekarang seperti "hadiah" karena perhatian sekarang dialihkan ke masalah yang dihadapi para pencari suaka.

"Salah satu pria paling kaya di dunia saat ini berada di tempat yang sama dengan mereka yang sangat terperangkap," katanya kepada ABC.

"Ini menjangkau orang-orang dan banyak pengunjuk rasa Serbia yang berada di luar hotel, yang sebelumnya tidak tahu soal tahanan imigrasi lainnya di sini."

Banyak tahanan menyampaikan simpati dengan apa dialami oleh Djokovic, namun yang lain mengatakan saat dunia mendukung bintang tenis asal Serbia tersebut, nasib mereka tetap tidak mendapat perhatian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI