Remaja Australia di Penjara Suriah Minta Tolong: Saya Ingin Pulang

SiswantoABC Suara.Com
Selasa, 25 Januari 2022 | 15:16 WIB
Remaja Australia di Penjara Suriah Minta Tolong: Saya Ingin Pulang
Petugas pemadam kebakaran berjuang melawan kobaran api setelah serangan udara Israel di Pelabuhan Latakia, Suriah, pada (28/12/2021). [SANA / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sudah lima hari militan Islamic State (IS) terlibat kontak senjata dengan tentara Kurdi dalam usaha membebaskan ribuan tahanan IS dari sebuah penjara di Suriah.

Di tengah konflik tersebut seorang remaja asal Australia mengirim rekaman suara kepada keluarganya di Sydney, yang isinya ia terluka, ketakutan, dan meminta agar dia ditolong keluar dari penjara.

Remaja Australia tersebut yang namanya sengaja tidak disebutkan oleh ABC mengatakan dia mengalami luka-luka di bagian kepalanya setelah ada tembakan dan ledakan di sekitar tempat tahanannya.

"Saya warga Australia," katanya berulang kali dalam rekaman video yang dibuatnya di ponselnya."

"Saya takut saya akan mati sia-sia di sini."

Ia sudah ditahan selama tiga tahun di penjara Guweiran, di kota Hasakah, Suriah.

Kelompok militan IS berhasil meruntuhkan dinding penjara di dekat pintu masuk penjara dengan bom mobil yang menewaskan belasan pekerja di penjara dan membuat sejumlah tahanan bisa melarikan diri.

Penjara tersebut berisi sekitar 5 ribu pria dewasa dan 700 anak-anak remaja.

Pasukan tentara Kurdi yang dibantu oleh tentara Amerika Serikat sudah berhasil menguasai penjara dan kawasan sekitarnya sejak kejadian tersebut.

Baca Juga: Serangan Udara Israel Bombardir Pelabuhan Latakia di Suriah

'Tak tahu apa yang harus dilakukan'

Terperangkap di tengah kekacauan tersebut, remaja Australia ini mengirimkan beberapa pesan pendek kepada keluarganya di Sydney, yang menggambarkan apa yang terjadi selama beberapa hari terakhir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI