Sejarah Hari Raya Nyepi, Berawal dari Peperangan hingga Ritual Catur Brata Penyepian

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 22 Februari 2022 | 12:03 WIB
Sejarah Hari Raya Nyepi, Berawal dari Peperangan hingga Ritual Catur Brata Penyepian
Sejumlah umat Hindu mengikuti ritual upacara Melasti untuk menyambut Hari Raya Nyepi di Pantai Aru Kobangdikal Bumimoro, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (29/3). [Antara/M Risyal Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Catur Brata Penyepian

Ada empat pantangan yang wajib ditaati oleh umat Hindu saat melakukan Nyepi.

  1. Amati Geni, yang artinya tak menyalakan api, listrik, cahaya, atau benda sejenis yang memiliki pendar.
  2. Amati Lelanguan, yang artinya larangan untuk bersenang-senang selama perayaan Hari Raya ini.
  3. Amati Lelungan, yang artinya tidak boleh bepergian dari area rumah atau tempat berpuasa selama menjalankan ibadah Nyepi berlangsung.
  4. Amati Karya, yang artinya dilarang bekerja ketika melakukan penyepian.

Itu tadi sedikit penjelasan mengenai sejarah Hari Raya Nyepi. Semoga bisa jadi pengetahuan yang menarik, dan selamat melaksanakan aktivitas Anda selanjutnya.

Kontributor : I Made Rendika Ardian

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI