Tapi sulit untuk mengetahui bagaimana pasukan di lapangan berperilaku. Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa OSCE, yang bertugas mengawasi perjanjian gencatan senjata, hampir tidak dapat melakukan pengamatan, karena banyak negara anggota OSCE telah menarik pengamat mereka dari kawasan krisis itu.
"Kami takut"
Vrubivka tidak secara langsung berada di garis depan. Tapi garis depan pertempuran hanya berjarak 15 kilometer dari sini.
Desa ini adalah salah satu tempat yang dihantam penembakan berat. Di bagian belakang gedung apartemen Olena, semua jendelanya pecah.
Satu mortir meledak langsung di jalan utama desa. Dekat di halaman sekolah, ada lubang besar tepat di sebelah tiang gawang sepak bola.
Ada layanan darurat yang datang dengan bus tua untuk memperbaiki beberapa pipa gas yang rusak akibat penembakan.
"Kami takut," kata salah satu guru sekolah.
Dia tidak ingin difilmkan karena takut akan pingsan saat wawancara. Vrubivka tahun 2014 dan 2015 terhindar dari penembakan.
Tapi sekarang, desa itu terus-menerus diserang. "Orang-orang selalu menelepon saya dan bertanya mengapa begitu banyak penembakan," kata Olena, yang sehari-hari bekerja mengelola pusat budaya di desa itu, sebelum situasi makin berbahaya.
Baca Juga: Wall Street Kebakaran Gara-gara Ketegangan Rusia-Ukraina Makin Memanas
"Tapi apa yang bisa saya katakan kepada mereka? Saya juga tidak tahu mengapa." (hp/as)
