"Kita perlu berinvestasi lebih banyak dalam keamanan negara kita, untuk melindungi kebebasan kita dan demokrasi.''
Jerman mendapat kecaman karena tidak berinvestasi secara memadai untuk pertahanannya dan tidak berbuat cukup untuk menanggapi invasi Rusia ke Ukraina.
Pada hari Sabtu (26/02), pemerintah Jerman mengumumkan akan mengirim senjata dan perlengkapan lainnya langsung ke Ukraina untuk membantu pasukan melawan invasi pasukan Rusia.
Bantuan senjata ke Ukraina
Kanselir Jerman Olaf Scholz sebelumnya mengumumkan Jerman akan mengirimkan senjata langsung ke Ukraina.
Senjata yang dimaksud adalah 1000 senjata anti-tank dan 500 rudal darat pertahanan udara ’Stinger’.
"Invasi Rusia menandai titik balik dalam sejarah,” kata Kanselir Jerman, Olaf Scholz, Sabtu (26/02).
Rencana ini menandai berubahnya kebijakan Jerman yang sebelumnya melarang ekspor senjata ke zona konflik.
Kebijakan Jerman untuk tidak mengekspor senjata ke zona perang dilatarbelakangi sejarah berdarah abad ke-20 yang mengakibatkan pasifisme, atau penggunaan kekerasaan senjata sebagai cara untuk menyelesaikan konflik.
Baca Juga: Rusia Invasi Ukraina: Lebih 115.000 Anak dan Perempuan Tinggalkan Ukraina
Selain mengirimkan senjata yang berasal dari persediaan tentaranya Bundessher, Jerman juga memberi lampu hijau kepada Belanda untuk menjual 400 peluncur roket antitank buatan Jerman ke Ukraina.