Terancam Sanksi, Cina Didesak Cabut Dukungan terhadap Rusia

Kamis, 17 Maret 2022 | 11:58 WIB
Terancam Sanksi, Cina Didesak Cabut Dukungan terhadap Rusia
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cina diancam bakal menghadapi sanksi berat jika nekat mendukung Rusia. Beijing bersikukuh bersikap netral. Namun, AS mencurigai Cina bersiap memetik keuntungan dari kegentingan ekonomi di Rusia.

Terisolasi di tengah derasnya arus kapital ke luar negeri dan nilai mata uang yang terjun bebas, Rusia, di pekan ketiga invasi Ukraina, mulai berharap pada bantuan dari sekutu terbesarnya di barat daya: Cina.

Baru-baru ini Moskow dikabarkan meminta bantuan Beijing untuk selamat dari gelombang sanksi yang mengucilkan Rusia dari sistem keuangan global.

Untuk itu, Presiden Vladimir Putin menawarkan diskon besar-besaran terhadap harga minyak untuk jirannya itu, termasuk juga bagi India.

Tawaran tersebut diyakini merupakan upaya Moskow menjaring konsumen baru seiring matangnya rencana Eropa menjauhi energi Rusia.

Analis meyakini Presiden Cina Xi Jinping sedang mencari cara memitigasi dampak invasi Rusia terhadap Ukraina, untuk memastikan keuntungan maksimal bagi Cina, tanpa banyak kerugian.

"Cina mendahulukan kepentingan sendiri, titik,” kata Alexander Gabuev, peneliti senior di Carnegie Center, Moskow.

"Rusia yang lemah adalah Rusia, di mana Anda bisa lebih mudah menanam pengaruh, karena Anda memiliki daya tawar yang lebih kuat,” imbuhnya.

Poros Moskow-Beijing

Baca Juga: NATO Tuding Rusia Bisa Lakukan Serangan Senjata Kimia Lewat Operasi 'Bendera Palsu'

Melemahnya posisi Rusia diyakini ikut mencuatkan Cina sebagai aktor kunci. Beijing diyakini bersedia membantu memulihkan perekonomian Rusia dari dampak isolasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI