Politisi Kepulauan Solomon Kecewa Australia Abaikan Peringatan Soal China

SiswantoABC Suara.Com
Senin, 28 Maret 2022 | 14:44 WIB
Politisi Kepulauan Solomon Kecewa Australia Abaikan Peringatan Soal China
Ilustrasi Australia (Pixabay/pattyjansen)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Anggota parlemen dari Partai Liberal, Warren Entsch, yang daerah pemilihannya, Leichhardt di Queensland utara terletak sekitar 2.000 kilometer dari Kepulauan Solomon, tetap optimis bahwa perjanjian China tidak akan ditandatangani.

"Ada banyak hal yang terjadi di sana sehingga kami terus bekerja sama dengan mereka, ini muncul tiba-tiba," katanya.

"Saya sering melihat pengumuman China, tetapi pada akhirnya saya belum melihat apa pun yang membuahkan hasil."

China 'bisa segera memiliki pijakan' di Papua Nugini

Seorang analis pertahanan terkemuka juga memperingatkan jika China kemungkinan akan mendorong kehadiran militer di Papua Nugini di saat mereka tengah menyelesaikan pakta keamanan yang kontroversial dengan Kepulauan Solomon.

Pada tahun 2020, kekhawatiran muncul di Australia ketika Papua Nugini menandatangani nota kesepahaman dengan sebuah perusahaan China untuk membangun "kawasan industri perikanan multi-fungsi yang komprehensif" senilai AU$200 juta di Pulau Daru.

Mantan perwira intelijen Angkatan Darat dan Profesor Universitas New South Wales, Clinton Fernandes, mengatakan China mengalami banyak kemajuan di Papua Nugini seperti halnya di Kepulauan Solomon.

"Agenda berikutnya adalah kehadiran China di wilayah Pulau Daru di lepas pantai Papua Nugini dan tidak lama lagi sebuah partai pro-China akan memenangkan pemilihan nasional di Papua Nugini," katanya.

Profesor Fernandes mengatakan faktor yang sama berperan di Papua Nugini seperti di Kepulauan Solomon, di mana bantuan asing Australia dipandang tidak efektif dalam melawan China.

"Kami juga ikut campur dalam politik mereka, ketika Kepulauan Solomon ingin membangun kabel internet bawah laut antara mereka dan Sydney, kami bersikeras perusahaan mana yang akan mendapatkan kontrak itu," katanya.

Baca Juga: Pergi ke Dokter Gigi atau Sewa Rumah? Mahalnya Urusan Gigi di Australia

"Perdana Menteri Kepulauan Solomon saat ini tidak melupakan episode itu dan dinamika yang sama sedang terjadi di Papua Nugini, ketika sebagian besar anggaran bantuan sebenarnya dikembalikan untuk gaji konsultan asing".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI