Vietnam Jadi Negara Pertama yang Sepakati Visa Pertanian Australia

SiswantoABC Suara.Com
Selasa, 29 Maret 2022 | 15:29 WIB
Vietnam Jadi Negara Pertama yang Sepakati Visa Pertanian Australia
Ilustrasi pertanian. (freepik//wirestock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pekerja asal Vietnam akan jadi yang pertama dipekerjakan di sektor pertanian Australia di bawah program visa khusus pertanian. Tapi belum jelas kapan dan berapa orang yang akan datang.

Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, mengatakan nota kesepahaman (MOU) untuk program visa pertanian ini telah ditandatangani dengan Vietnam.

"Australia dan Vietnam berbagi agenda yang kuat dan optimistis dalam hubungan kami," kata Payne dalam sebuah pernyataan.

Namun, masih belum jelas kapan pekerja asal Vietnam akan tiba di Australia dan berapa orang yang akan dipekerjakan dengan visa tersebut.

Juga masih belum jelas apakah para pekerja asal Vietnam ini pekerja terampil atau tidak terampil.

Keberhasilan Partai Nasional

Visa pertanian sudah menjadi sumber pertikaian antara para anggota parlemen dari Partai Liberal dan Partai Nasional selama beberapa tahun terakhir walau mereka berkoalisi dalam pemerintahan.

Perdana Menteri Scott Morrrison yang berasal dari Partai Liberal memberikan dukungan pertama bagi adanya visa khusus pertanian di tahun 2018. Tetapi Partai Nasional baru mendapat dukungan yang kuat pada tahun 2021 ketika dicapai persetujuan perdagangan bebas dengan Inggris.

Partai Nasional yang memiliki banyak pendukung dan pemilih di berbagai kawasan pedesaan dan pertanian di Australia merupakan pendukung utama visa pertanian.

Menteri Pertanian David Littleproud yang berasal dari Partai Nasional menyambut baik MOU dengan Vietnam tersebut dan mengatakan kesepakatan ini merupakan "salah satu pencapaian terbesar Partai Nasional tahun ini."

Baca Juga: Pertanian di Kabupaten Sekadau Berkembang Pesat Berkat Program RJIT

"Partai Nasional tidak pernah menyerah dan mendorong mitra koalisi untuk menyelesaikan visa tersebut," katanya dalam sebuah pernyataan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI