Vietnam Jadi Negara Pertama yang Sepakati Visa Pertanian Australia

SiswantoABC Suara.Com
Selasa, 29 Maret 2022 | 15:29 WIB
Vietnam Jadi Negara Pertama yang Sepakati Visa Pertanian Australia
Ilustrasi pertanian. (freepik//wirestock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Meskipun saya mengakui beberapa mitra dalam koalisi tidak sepenuhnya mengerti pentingnya visa tersebut, usaha Partai Nasional untuk mewujudkan visa ini akan menciptakan perubahan struktural terbesar di sektor tenaga kerja pertanian dalam sejarah negeri ini."

Seruan agar oposisi mendukung

Menteri Pertanian Littleproud yang sebelumnya mengkritik Menlu Marise Payne dengan tuduhan menjadi penyebab tersendatnya finalisasi visa pertanian, sekarang menyerukan agar partai oposisi saat ini, Partai Buruh, untuk mendukung visa ini, termasuk jika menang pemilu tahun ini.

Sejauh ini Partai Buruh belum ada pernyataan apa pun dari Partai Buruh terkait visa pertanian ini.

Menteri Pertanian Bayangan dari Partai Buruh, Julie Collins, menggambarkan pernyataan Menlu Payne mengenai persetujuan dengan Vietnam hanya sebagai usaha 'menutup rasa malu' dari pemerintah karena lambatnya penyelesaian visa pertanian tersebut.

"Pemerintah harus menjelaskan lebih jauh mengenai isi MOU dan kapan para pekerja itu akan tiba dan bekerja di ladang pertanian," kata Collins.

Sementara itu Senator dari Partai Hijau, Nick McKim, sudah mengajukan mosi agar visa tersebut dibatalkan namun dengan jadwal pemilu diperkirakan akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang, rapat di parlemen mengenai penolakan visa usulan Senator McKim mungkin tidak akan dilangsungkan.

"Kami mengusulkan penolakan visa karena ada beberapa masalah yang kami lihat dalam aturan yang ada sekarang," katanya.

Sebelum masa pandemi, para petani Australia sudah menyerukan adanya visa pertanian untuk mendatangkan pekerja terampil dan tidak terampil guna membantu panen di sini.

Sektor pertanian diperkirakan memerlukan tambahan sekitar 26 ribu pekerja di masa-masa puncak pandemi, namun sumber di kalangan pertanian hari Senin mengatakan angka kekurangan pekerja itu sekarang sekitar 10 ribu orang.

Baca Juga: Pertanian di Kabupaten Sekadau Berkembang Pesat Berkat Program RJIT

Sementara itu, Skema Pergerakan Pekerja Pasifik Australia yang mendatangkan pekerja dari  kawasan Pasifik dan Timor Leste, sudah menyetujui penambahan 55 ribu pekerja untuk datang dan bekerja di sektor pertanian, pengolahan daging, perawatan lansia, pariwisata, dan hospitality.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI