Perusahaan tersebut menolak tuduhan yang menyebutkan mereka memasok materi untuk pembuatan tank Rusia.
Para miliarder Rusia dan sejenisnya ini tidak hanya menjadi favorit Pemerintahan Rusia.
Tapi mereka juga telah diperlakukan seperti raja oleh Pemerintah Inggris selama puluhan tahun terakhir.
'Visa emas' membuka pintu masuk uang
Masuknya uang dari Rusia dalam jumlah besar ke London dimulai sejak skema "visa emas" diperkenalkan di Inggris tahun 1994.
Sistem tersebut mengizinkan orang-orang terkaya Rusia dan dari belahan dunia lainnya untuk datang ke Inggris. Syaratnya adalah jika mereka memiliki rekening bank Inggris dan dapat menginvestasi uang minimal $3,5 juta di Inggris.
Bulan lalu, anggota parlemen Inggris, Chris Bryant secara terang-terangan mengkritik agar skema tersebut segera dihentikan.
"Jika Anda dapat menunjukkan bahwa Anda memiliki £2 juta (Rp5 miliar) atau £5 juta (Rp10 miliar) atau £10 juta (Rp252 miliar) untuk diinvestasikan, Anda tidak harus membuktikan dari mana uang tersebut berasal," katanya.
"Anda tidak harus membuktikan bahwa Anda benar-benar sudah berinvestasi di Inggris. Dan menurut saya terlalu banyak orang sudah dibutakan oleh uang."
Sekitar 2.500 warga Rusia telah diberikan "visa emas", termasuk salah satunya Roman Abramovich.
Baca Juga: Wagner, Tentara Bayaran Asal Rusia Mengapa Terkenal Kejam?
Tom Keatinge dari lembaga RUSI mengatakan warga Rusia yang pindah ke Inggris tidak hanya membeli properti.
"Uang tersebut juga diberikan kepada komunitas, untuk mendukung acara kebudayaan, organisasi akademis, dan juga diberikan pada partai konservatif [dalam bentuk donasi]," katanya.
"Ini bukan hanya isu kejahatan untuk Inggris, tapi juga sudah menjadi masalah keamanan nasional karena uang ini sengaja dicari untuk memengaruhi Inggris dari dalam."
Usaha Inggris perbaiki masalah uang Rusia
Tom sudah memperingatkan Pemerintah Inggris sejak tahun 2014 soal bahaya dari banyaknya uang Rusia yang masuk ke London.
Baru sekarang, setelah Presiden Putin menyatakan perang di Ukraina, Pemerintah Inggris menyelidiki orang-orang kaya asal Rusia.
Maret lalu, majelis rendah di parlemen Inggris meloloskan rancangan undang-undang untuk menghentikan sistem yang mengizinkan miliarder membeli properti melalui perusahaan luar negeri dan menyembunyikan aset mereka.