Pecat Wapres, Presiden Yaman Buka Peluang Damai

Jum'at, 08 April 2022 | 13:59 WIB
Pecat Wapres, Presiden Yaman Buka Peluang Damai
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dia mengobarkan perang terhadap kelompok etnis Houthi antara 2004 dan 2010, sebelum ditunjuk sebagai wakil presiden pada 2016 atas desakan Arab Saudi yang ingin menumpas pemberontakan di Yaman.

Dia dikenal dekat dengan gerilayawan Sunni dan memiliki jejaring luas dengan klan-klan Arab di kawasan utara.

Kedekatan tersebut ikut melambungkan karir Ali Mohsen sebagai komandan tempur paling berkuasa selama tiga dekade kekuasaan Presiden Ali Abdullah Saleh.

Menurut lembaga penelitian Washington Institute, dia aktif menyokong Mujahidin Yaman di Afganistan pada 1980an, dan lalu merekrut mereka untuk melawan pemberontak di selatan dalam perang saudara 1994.

Perannya itu diingat oleh penduduk di selatan yang hingga kini masih merawat permusuhan terhadap sang jendral.

Negosiasi damai

Bersamaan dengan pemecatan Ali Mohsen, Presiden Hadi mengundang tokoh pemberontak di selatan, Aidarous al-Zubaidi, untuk duduk di Dewan Kepresidenan.

Dewan itu beranggotakan seorang ketua dan tujuh wakil yang akan dipimpin Mayor Jendral Rashad al-Alimi.

Dia sebelumnya menjabat wakil perdana menteri di era Presiden Saleh dan sempat memegang Kementerian Dalam Negeri.

Baca Juga: Presiden Yaman Berhentikan Wakil Presiden, Ini Alasannya

Menurut mandat presiden, dewan yang baru hanya akan bertanggungjawab terhadap masalah politik dan keamanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI