- BNPT dan Kemendes PDT berkolaborasi dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat desa sebagai upaya pencegahan terorisme.
- Kepala BNPT menyatakan radikalisme adalah masalah keamanan, kemanusiaan, sosial, dan masa depan anak bangsa.
- Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya radikalisme serta memperkuat deteksi dini.
Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal berkolaborasi dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.
Kepala BNPT Eddy Hartono mengatakan, radikalisme bukan hanya persoalan tentang masalah keamanan, melainkan juga masalah kemanusiaan, sosial, dan masa depan anak.
Sebabnya, hal itu yang menjadi dasar kolaborasi tertuang dalam MoU antara BNPT dengan Kemendes PDT, karena pencegahan terorisme tidak bisa dilaksanakan hanya melalui aktor tunggal.
“Ini merupakan penjabaran dari asta cita, Bapak Presiden Bapak Prabowo Yang dijabarkan di dalam RPJMN tahun 2025-2029,” kata Eddy, di Kecamatan Menes, Banten, Senin (15/12/2025).
“Di mana diamanatkan bahwa sinergi pertahanan keamanan dalam pencegahan terorisme,” imbuhnya.
Kemudian, Eddy juga berharap, dengan hadirnya BNPT dan Kemendes di tengah masyarakat bisa meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya paham radikalisme.
“Membangun kesadaran tentang bahayanya paham radikal terorisme dan memperkuat deteksi dini,” ujarnya.
Dengan kehadiran BNPT, lanjut Eddy, masyarakat diharapkan tidak perlu takut lagi melaporkan ketika memang ada indikasi atau perbuatan yang mengarah kepada kekerasan atau terorisme.
“Sehingga ini perlu dibangun dan inilah perlu upaya sinergi dan kolaborasi,” katanya.
Baca Juga: Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak