Bagaimana Nasib Perjanjian Nuklir Iran?

Jum'at, 06 Mei 2022 | 10:05 WIB
Bagaimana Nasib Perjanjian Nuklir Iran?
DW

Skenario itu sudah diantisipasi oleh Iran. Akhir April lalu, pemerintah memindahkan mesin pemutar uranium atau sentrifuga dari pembangkit di Karaj ke kompleks bawah tanah di Natanz, klaim Organisasi Energi Nuklir Iran, Jumat (29/4).

Pemindahan itu dilakukan untuk menangkal "serangan teror" terhadap fasilitas nuklir Iran.

"Menyusul operasi teroris terhadap kompleks TESA Karaj, kami memperkuat keamanan dan memindahkan sejumlah besar mesin sentrifuga ke lokasi yang lebih aman," kata Behrouz Kamalvandi, juru bicara badan atom Iran.

Dia menuduh "operasi jahat" oleh Israel bertanggungjawab atas kerusakan di fasilitas nuklir Iran. Israel sejak awal menolak Perjanjian Nuklir Iran lantaran mengkhawatirkan ambisi militer Teheran di kawasan, termasuk ancaman pemusnahan Israel.

Pekan lalu, Gedung Putih menerima undangan bagi Presiden Joe Biden ke Israel, antara lain untuk membahas kesepakatan nuklir.

"Saya yakin Presiden Biden, yang merupakan teman dekat Israel dan peduli terhadap keamanannya, tidak akan mengizinkan pencabutan IRGC dari daftar organisasi teror," kata Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, kepada media-media lokal.

"Israel sudah menegaskan sikapnya terkait isu ini. Bahwa IRGC adalah organisasi teror terbesar di dunia." rzn/yf (rtr,ap,dp)

Baca Juga: Iran Didesak Buat Keputusan Soal Perjanjian Nuklir

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI