Suara.com - Australia akan tetap tenang menanggapi kemarahan Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Manasseh Sogavare, atas sikap negara-negara Barat terhadap Perjanjian Keamanan negaranya dengan China.
"Kami diancam akan diinvasi," ujar PM Sogavare dalam pidato di parlemen pada hari Selasa, menyinggung sikap negara-negara Barat setelah ditandatanganinya perjanjian dengan China pekan lalu.
Pada hari Kamis (05/05), PM Australia Scott Morrison menanggapi pidato PM Sogavare dan menyangkal adanya keinginan Australia melakukan invasi ke Kepulauan Solomon.
"Sama sekali tidak benar," kata PM Morrison saat ditanya wartawan.
Negara-negara Barat terutama Australia dan Amerika Serikat telah menyatakan keberatan mereka atas adanya Perjanjian Keamanan antara Kepulauan Solomon dan China.
Mereka khawatir Kepulauan Solomon akan dijadikan pangkalan militer China dalam usaha memperluas dan mengukuhkan pengaruhnya di kawasan Pasifik.
Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton, juga mengatakan dia tak melihat komentar PM Sogavare ditujukan ke Australia, negara yang memiliki pasukan militer dan personel polisi di Kepulauan Solomon.
"Saya dapat memahami tekanan yang dialami PM Manasseh Sogavare saat ini, tapi seperti yang dia katakan sendiri, dia punya teman baik di Australia," kata Menteri Dutton.
"Kami belum diminta untuk menarik mundur pasukan militer dari sana," tambahnya.
Baca Juga: Australia Inginkan Hubungan Tenang dengan Kep. Solomon Usai Klaim Invasi
Pakta keamanan Kepulauan Solomon dan China telah menjadi isu utama bagi Pemerintahan Scott Morrison, yang menghadapi kritik partai oposisi bahwa Australia kini "kurang aman" akibat perjanjian itu.
BERITA TERKAIT
Respons Maarten Paes Soal Posisinya yang Bakal Digantikan Emil Audero di Timnas Indonesia vs China
03 Mei 2025 | 22:10 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI