Penerbangan dari Bali Diwaspadai Bawa PMK Sapi ke Australia

SiswantoABC Suara.Com
Jum'at, 13 Mei 2022 | 16:28 WIB
Penerbangan dari Bali Diwaspadai Bawa PMK Sapi ke Australia
Ilustrasi Pesawat Terbang. (Pixabay.com)

Suara.com - Wisatawan yang kembali dari Bali memiliki risiko tinggi membawa penyakit hewan tanpa sengaja ke Australia yang berpotensi menghancurkan industri peternakan di negara ini.

Indonesia kini sedang menghadapi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak sapi, domba, babi, dan kambing.

Ribuan ternak diyakini telah terinfeksi di Jawa Timur dan Aceh, tapi wabah PMK - salah satu penyakit terburuk yang menyerang hewan diperkirakan telah menyebar ke berbagai wilayah lainnya.

Wabah merebak selama musim libur Lebaran, yang ditandai dengan mobilitas penduduk yang sangat tinggi ke berbagai daerah.

Seorang dokter hewan asal Australia yang kini bermukim di Bali, Dr Ross Ainsworth, memperingatkan wabah PMK bisa saja masuk ke Pulau Dewata.

"Pada hari libur nasional, minggu lalu, banyak orang dari Surabaya dan bagian Jawa lainnya yang mengendarai mobil sendiri ke sini," ujarnya kepada ABC.

"Jadi, cukup mengkhawatirkan karena penyakit PMK ini bisa segera masuk ke Bali," katanya.

Dr Ainsworth mengatakan jika PMK ditemukan di Bali, risiko turis Australia bertemu hewan yang terinfeksi sangat tinggi.

"Wisatawan akan sangat mudah menjumpai sapi dan berpotensi tertular hanya dengan berkunjung di kawasan wisata," katanya.

Baca Juga: Deteksi Penyakit Mulut dan Kuku Pada Hewan di Jateng, Ganjar Bentuk Tim Unit Reaksi Cepat

"Jika kemudian mereka pulang dengan membawa material yang terinfeksi, katakanlah air liur ternak di sepatu mereka, maka mereka tanpa sengaja akan membawa penyakit ini masuk ke Australia. Cukup menakutkan," papar Dr Ainsworth.

Potensi kerugian Rp1kuadriliun

Menurut orgnisasi peternak Cattle Council, wabah PMK di Australia dapat merugikan sektor peternakan hingga A$100 miliar (Rp1 kuadriliun).

Dr Ainsworth menyebut penerbangan langsung dari Bali ke Darwin yang dibuka kembali bulan lalu menimbulkan risiko terbesar karena wabah PMK hanya dapat bertahan hidup di luar hewan inang untuk waktu singkat.

Rute Bali-Darwin ditempuh dalam waktusekitar tiga jam.

Sedangkan penerbangan langsung dari Sydney, Melbourne, Darwin, dan Perth ke Denpasar semuanya telah dibuka kembali untuk pertama kalinya sejak pandemi COVID-19.

Analis industri daging Simon Quilty menyatakan jika pariwisata Australia ke Bali bangkit kembali hingga mencapai rata-rata 1,3 juta orang per tahun, risiko turis Australia membawa pulang penyakit PMK semakin besar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI