Mengenal Teknologi Mitigasi Bencana Karya Indonesia

Siswanto Suara.Com
Selasa, 17 Mei 2022 | 11:07 WIB
Mengenal Teknologi Mitigasi Bencana Karya Indonesia
Ilustrasi Mitigasi Bencana (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia yang merupakan negara rawan bencana sejatinya terus memperkuat diri untuk mampu mengurangi risiko bencana melalui pemanfaatan teknologi dan inovasi. Penciptaan berbagai teknologi dan inovasi akan mendukung penguatan kesiapsiagaan, pengurangan risiko bencana dan penanggulangan bencana.

Sistem deteksi dini diperlukan bagi antisipasi bencana, mulai dari banjir, tanah longsor, hingga tsunami. Selain itu, alat deteksi ketahanan gedung bertingkat dalam menghadapi gempa bumi tentunya dibutuhkan, khususnya di kota-kota besar.

Menurut Kepala Organisasi Riset Kebumian dan Maritim Badan Riset dan Inovasi Nasional Ocky Karna Radjasa penggunaan teknologi tersebut akan membantu pengambilan keputusan untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat berdasarkan hasil pengamatan gejala-gejala gempa bumi dan tsunami.

Selain itu, teknologi perkuatan struktur bangunan seperti base isolation system dapat mencegah kerusakan pada bangunan tinggi sehingga mengurangi risiko bencana saat gempa terjadi.

Pemanfaatan teknologi mitigasi yang tepat dapat membantu upaya pengurangan risiko bencana secara efektif apabila sudah tersedia informasi atau data ilmiah terkait antara lain yang meliputi karakteristik sumber gempa, data bentuk permukaaan dasar laut, dan data kepadatan tanah.

Informasi atau data tersebut akan berguna untuk menentukan jumlah dan posisi penempatan peralatan pemantauan gempa dan tsunami dan jenis teknologi perkuatan struktur bangunan.

Teknologi mitigasi gempa-tsunami

Ada cukup banyak produk-produk teknologi mitigasi bencana yang sudah dihasilkan oleh kementerian/lembaga pemerintah yang terintegrasi ke dalam BRIN, seperti INA-Bouy, INA-CBT (cable based tsunameter), PUMMA (Perangkat Ukur Murah untuk Anomali Muka Air Laut), LIPI- WISELAND, LEWS (Sistem Peringatan Dini Longsor), FEWS (Sistem Peringatan Dini Banjir), dan Sikuat.

INA-Buoy merupakan sistem pemantauan bahaya tsunami berbasis sensor tekanan air di dasar laut yang terhubung ke suatu bouy/pelampung yang ditempatkan di lepas pantai. Teknologi itu merupakan produk penelitian dan pengembangan eks Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang sudah terintegrasi ke BRIN.

Baca Juga: Tak Kalah Canggih, Daftar Teknologi Mitigasi Bencana Buatan Dalam Negeri di Indonesia

Teknologi tersebut memberikan informasi peringatan dini tsunami berdasarkan perubahan tekanan air di dasar laut ketika tsunami terjadi akibat gempa atau longsoran di dasar laut sehingga masyarakat diharapkan dapat melakukan evakuasi dini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI