Cerita Sewu Dino Lengkap, Kisah yang Lebih Mengerikan dari KKN di Desa Penari!

Kamis, 19 Mei 2022 | 20:23 WIB
Cerita Sewu Dino Lengkap, Kisah yang Lebih Mengerikan dari KKN di Desa Penari!
Cerita Sewu Dino Lengkap Lebih Mengerikan dari KKN di Desa Penari (Twitter/SimpleMan)

"onok opo iki Sri, kok Dela kok Dela" (ada apa ini sri, kenapa Dela, kenapa Dela) bingung, Dela menyeringai melihat Erna sebelum akhirnya melepaskan cekikan itu. Ia melompat ke atas ranjang, merangkak kemudian seakan tertawa kegirangan. Dela berteriak, "cah kliwon kabeh" (ternyata anak kelahiran kliwon semua) 

Dela masih tertawa, Sri beringsut mundur. Sementara Erna masih bingung dan shock, melihat wajah Dela yg semengerikan itu. Dela terus melihat Sri dan Erna bergantian. 

"percuma, sewu dinone arek iki bakal entek" (percuma, seribu harinya anak ini akan segera habis) 

"koen kabeh mek dadi tumbal gawe cah iki," (kalian hanya jadi tumbal untuk anak ini) Dela tertawa terus menerus, sebelum Sri melompat dan mencengkram Dela. Ia mengguyur Dela dengan air kembang itu, Dela berteriak kesakitan. 

"koen lapo!! jupukno Tali ireng iku," (kamu ngapain!! ambilkan tali hitam itu) teriak Sri pada Erna. Erna yg sempat kebingungan, bergegas mengambil tali itu, Sri mengikatnya tepat di lehernya. 

"onok opo iki Sri" (ada apa ini Sri) Erna ikut menahan tubuh Dela yg meronta 

Sebelum akhirnya Dela menjadi tenang dan ia kemudian tertidur kembali. Sri baru mengikat tali itu dengan benar, ia mengangkat Dela kembali ke ranjangnya menutupnya dengan keranda bambu kuning. Wajah Erna dan Sri masih tidak percaya atas apa yg baru saja terjadi. 

Erna mulai menangis. "aku kepingin muleh" (aku ingin pulang) 

Sri tidak berkomentar, ia sadar bahwa sekarang ia juga ingin pulang. Hanya saja bila bukan karena sudah terikat dan pasti ada resiko yg sudah menunggu bila mereka pulang. Lantas, apa yg di sembunyikan oleh si mbah. 

Baca Juga: Link Nonton Sewu Dino, Film Horor Diangkat dari Cuitan Viral SimpleMan

Sri menceritakan semuanya kepada Erna, ia lalai dalam menjalankan tugasnya, karena panik, ia membasuh Dela tanpa mengikat tali di kaki dan tanganya terlebih dulu. Namun gara-gara itu, Sri menyadari Santet macam apa, yg memasukkan iblis sekuat itu hanya untuk menghabisi nyawa. 

Sri jadi ingat cerita bapak, Santet bukan hal baru disini. Namun, untuk melaksanakan santet di butuhkan kebencian yg melebihi akal. Bila benar itu, kebencian macam apa yg bisa dan setega ini dilakukan oleh orang. Hanya untuk mengambil nyawa dari anak yg tidak tahu apa-apa. 

Namun di balik semua itu, santet ini adalah kali pertama Sri lihat seperti ada teka-teki, seakan ada yg di tutupi pasti ada jawabanya, pasti ada jalan keluarnya. Namun apa, Sri tidak tahu apapun dari keluarga ini dan kenapa anak ini sebegitu berharganya. Sampai, Sri teringat. 

"Sewu dinone" (seribu harinya) kata Sri lirih, ia melirik menatap  Erna, 

"Er, ojok ngomong awakmu lahir jumat kliwon" (Er jangn bilang kamu lahir di hari jumat kliwon) 

Erna yg mendengarnya, kaget "awakmu pisan?) (kamu juga) 

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI