Delapan Tokoh Suarakan Penundaan Pemilu
Wacana tiga periode dan penundaan pemilu mulanya berasal dari para tokoh-tokoh publik sendiri. Setidaknya ada delapan tokoh yang pernah suarakan penundaan pemilu.
1. Muhammad Qodari
Direktur Eksekutif lembaga survey Indo barometer, Muhammad Qodari yang juga dikenal sebagai pengamat dan analis politik membentuk Kominitas Jok-Pro 2024.
Komunitas itu bertujuan “mengawinkan” Joko Widodo dengan Prabowo Subianto sebagai pasangan capres dan cawapres pada pilpres 2024.

Dalam beberapa kesempatan ia menyampaikan, konstitusi bisa diubah untuk memungkinkan presiden Joko Widodo menjabat tiga periode.
2. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia
Awal 2022 lalu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, pernah menyatakan bahwa kalangan pengusaha ingin pemilu diundur.
3. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar
Baca Juga: Perempuan Kena Hujat Gegara Ngeluh Tetangga Gelar Nikahan Dangdutan Bikin Berisik
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar juga angkat bicara mengenai penundaan pemilu 2024. Ia bahkan mengklaim yang pertama kali mengembuskan wacana penundaan pemilu.
4. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyatakan kesetujuannya terhadap penundaan pemilu 2024 dengan alasan kondisi ekonimi paska pandemi Covid-19.
5. Airlangga Hartarto
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan bahw awacana penundaan pemilu 2024 merupakan aspirasi dari masyarakat yang harus diserap.
6. Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf