Sepeninggalan Bung Karno di Ende, rumahnya dijadikan “Gedung Arca Museum Bung Karno” atau yang lebih dikenal dengan nama “Situs Bekas Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende”. Masyarakat bersama pemerintah sangat menghargai jasa-jasa Bung Karno. Sehingga mereka berusaha mengumpulkan barang-barang Sorkarno, memugar dan memeliharanya sebagai kenangan yang bersejarah
Ende merupakan Kota Kabupaten yang terletak di tengah pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia. Pulau dengan luas 2.046, 59 Km2 atau 204.660 Ha ini pada bagian barat diapit oleh Nagekeo, Ngada, Manggarai, dan Manggarai Barat serta pada bagian timur diapit oleh Kabupaten Sikka dan Flores Timur.
Di wilayah Kabupaten Ende sendiri terdapat dua suku yang mendiami daerah tersebut, yaitu suku Ende dan Suku Lio.
Dalam kehidupan sehari-harinya, suku Lio bermukim di daerah pegunungan. Lokasinya di sekitar wilayah utara Kabupaten Ende. Sedangkan suku Ende bermukim di daerah pesisir yakni pada bagian selatan Kabupaten Ende.
Wisatawan yang akan berkunjung ke Rumah Pengasingan Soekarno dapat menggunakan transportasi darat, udara dan laut. Beberapa maskapai dapat melayani penerbangan dari Jakarta ke Denpasar dan kemudian menuju Kupang.
Sedangkan rute laut, dilayani oleh kapal-kapal Pelni dan moda penyeberangan dari ASDP berupa kapal fery reguler atau kapal cepat dari wilayah Kupang.
Sementara, untuk rute darat banyak bus dan travel yang dapat melayani trayek dari Ende ke semua kota di pulau Flores.
Situs Bersejarah di Ende Selama Pengasingan Soekarno
1. Pelabuhan
Baca Juga: Megawati Pernah Minta Jokowi Tutup Semua Pertambangan di Indonesia, Ini Alasannya
Pelabuhan Ende menjadi lokasi pertama yang Bung Karno menginjakkan kaki di Pulau Ende. Belanda membawa Bung Karno menggunakan kapal untuk sampai di rumah pengasingannya.