“Ya.. kondisinya kami menemukan selama satu pekan terakhir ini sudah banyak sapi yang terpapar PMK, dan ini sudah hampir merata di seluruh wilayah peternakan sapi di Kota Palembang,” katanya
Ia menambahkan bahwa banyaknya sapi yang terpapar itu dipengaruhi oleh ketidaktelitian para peternak dalam mendatangkan dari luar daerah dan longgarnya pembatasan lalu lintas angkutan ternak, di mana sapi yang didatangkan itu berasal dari daerah dalam kondisi tingkat paparan PMK-nya sedang tinggi termasuk diantaranya Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu (OKU).
Padahal para peternak sudah diimbau untuk memperketat pengecekan kesehatan sapi yang mereka pesan bahkan diwajibkan untuk tidak mendatangkan sapi dari luar daerah, yang tidak dilengkapi surat tanda sehat hasil pemeriksaan medis kedokteran.
“Jadi inilah dampaknya, kalau masih ada yang masukkan sapi diam-diam, misal dari Tanjung Raja, Ogan Ilir, yang tingkat paparannya tinggi. Sebab PMK inikan virus jadi bila satu saja sapi terjangkit maka akan cepat menyebar bahkan di radius 3 kilometer,” katanya.
Maka dari itu, ia berharap kendala yang ditemukan di lapangan tersebut bisa direspons pemerintah supaya tidak terjadi kondisi yang fatal yakni kematian sapi secara massal, lalu berpengaruh pada kurangnya pasokan sapi untuk hari raya Idul Adha 1443 Hijriyah pada bulan Juli.
Ribuan Sapi Terpapar
Terpisah, Ketua Koperasi Peternak Sapi Usaha Lestari Palembang, Yani mengatakan, pihaknya mencatat secara keseluruhan data yang dihimpun dari para peternak ada sekitar 1.500 sapi yang terpapar PMK.
“Jumlah keseluruhannya ada sekitar 1.500 sapi, khusus untuk di daerah Sukajaya mulai dari Sukawinatan, Suak Bato, Ponorogo, hingga Talang Jering, ada 150 sapi terpapar PMK,” katanya.
Menurutnya, sebanyak 150 ekor itu terdiri dari jenis sapi biasa, bali, dan limosin yang disiapkan untuk sebagai hewan kurban.
Baca Juga: Takziah ke Pakuan, Gus Muhaimin: Insya Allah Kang Emil Kuat dan Eril Husnul Khotimah
“Termasuk didalamnya ada sebanyak 60 ekor sapi bali dan limosin yang saya pelihara satu tahun ini juga terpapar PMK karena tertular dari sapi peternak lain sekitar kandang saya,” demikian Yani. (ANTARA)