"Eh kok semakin lama makin-makin. Setiap aku gerak pasti tangannya dipindah, ga lama balik lagi," tuturnya.
Selayaknya yang kerap dialami korban pelecehan seksual lain, pemilik akun sempat tidak mampu bergerak sama sekali. Ia juga tak sanggup untuk sekadar menegur atau mencari pertolongan.
"Deg-degannya minta ampun. Akhirnya berusaha untuk gerak. Setelah ini ku tegur, eh masih aja dilakuin. Akhirnya aku lapor, minta pindah kursi," tuturnya.
Beruntung permintaannya pindah kursi dapat segera ditanggapi oleh kondektur yang bertugas, sehingga memungkinkannya untuk terbebas dari pelaku pelecehan seksual tersebut.
Bukan hanya itu, keluhannya tersebut juga langsung medapat tanggapan dari manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI). Melalui DM Twitter, akun resmi KAI menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang terjadi.
"Kami telah berkoordinasi dengan rekan yang bertugas, untuk laporan Kakak telah ditindaklanjuti dengan kondusif," katanya, meski tak ada penjelasan lebih lanjut mengenai tindakan yang ditempuh KAI.

Insiden ini tentu memicu amarah publik, apalagi karena pelaku yang terkesan tidak ambil pusing sekalipun sudah berkali-kali ditegur oleh korban.
"Besok besok bawa jebakan tikus mbak. Kalo ada yg kayak gitu lagi pasang biar kejepit tangannya," komentar warganet.
"Itu namanya tonic immobility atau kelumpuhan sesaat secara tiba-tiba ketika seseorang mengalami pelecehan seksual. Menghindari hal ini emang sulit banget apalagi kalo baru pertama ngalamin. Tapi semoga kedepannya semakin bisa push untuk ngelawan. Semangat!" ujar warganet.
Baca Juga: Tak Bisa Rogoh Uang karena Sedang Makan, Cewek Ini Syok Kepalanya Kena Toyor Pengemis
"Heran gw apa gada sensor perasaan bersalah ataupun barrier yang kek 'stop this is not a right thing to do'. Semua ada nafsu tapi manusia dikasih akal buat ngontrolnye. Masa kalah ama hewan. Bangsat kesel bat gw. Najis," kata warganet.