"Kami telah berkoordinasi dengan rekan yang bertugas, untuk laporan Kakak telah ditindaklanjuti dengan kondusif," katanya, meski tak ada penjelasan lebih lanjut mengenai tindakan yang ditempuh KAI.

Insiden ini tentu memicu amarah publik, apalagi karena pelaku yang terkesan tidak ambil pusing sekalipun sudah berkali-kali ditegur oleh korban.
"Besok besok bawa jebakan tikus mbak. Kalo ada yg kayak gitu lagi pasang biar kejepit tangannya," komentar warganet.
"Itu namanya tonic immobility atau kelumpuhan sesaat secara tiba-tiba ketika seseorang mengalami pelecehan seksual. Menghindari hal ini emang sulit banget apalagi kalo baru pertama ngalamin. Tapi semoga kedepannya semakin bisa push untuk ngelawan. Semangat!" ujar warganet.
"Heran gw apa gada sensor perasaan bersalah ataupun barrier yang kek 'stop this is not a right thing to do'. Semua ada nafsu tapi manusia dikasih akal buat ngontrolnye. Masa kalah ama hewan. Bangsat kesel bat gw. Najis," kata warganet.
Sementara beberapa warganet menyarankan agar pelaku perjalanan selalu membawa peralatan perlindungan diri seperti semprotan merica atau alarm.
Untuk utas selengkapnya bisa dibaca di sini.