Suara.com - Koordinator Tim Ahli Narkotika Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol (Purn) Ahwil Lutan mengungkapkan mustahilnya kemungkinan ganja yang tumbuh di Indonesia bisa dilegalkan sebagai kebutuhan medis. Sebab, zat yang diperuntukkan sebagai kebutuhan medis dalam ganja yang tumbuh di Indonesia justru lebih rendah ketimbang yang tidak bermanfaat.
Ahwil menerangkan kalau di dalam ganja yang tumbuh di Indonesia itu terdiri dari dua senyawa yakni tetrahydrocannabinol (THC) dan cannabinoid (CBD). Senyawa CBD itu bisa membuat seseorang 'high' ketika dikonsumsi berlebihan.
Sementara THC ialah senyawa yang bisa membuat efek mabuk dan ketergantungan. Ahwil menyebut senyawa yang paling berguna untuk kebutuhan medis ialah CBD.
Ganja yang paling terbaik digunakan untuk kebutuhan medis ialah yang memiliki THC rendah dan CBD tinggi. Namun, hal tersebut tidak ditemukan di dalam ganja yang tumbuh di Tanah Air.
"Nah, yang kita punya adalah THCnya tinggi CBDnya rendah. Jadi kalau mau diolah pun mungkin sangat sulit dan tidak bisa," ungkap Ahwil saat dihubungi Suara.com, Rabu (29/6/2022).
Atas kondisi tersebut, Ahwil menilai akan sulit mengolah ganja di Indonesia untuk menjadi kebutuhan medis. Sementara itu, ganja yang sudah digunakan untuk kebutuhan medis di negara lain itu kebanyakan yang sudah melalui rekayasa genetik.
"Iya itu pasti sudah rekayasa genetik," ucapnya.
Lebih lanjut, Ahwil menekankan bahwa tidak semua negara yang terus melegalkan penggunaan ganja. Ia menyebut negara bagian Amerika dan New Zealand juga sempat melegalkan peredaran ganja.
Namun aturannya itu kini sudah dicabut karena banyak kasus yang timbul akibat penggunaan ganja.
Baca Juga: Sepak Terjang Mayjen Tri Budi Utomo, Pengawal Jokowi di Ukraina dan Rusia
"Sekarang mereka udah mulai mencabut lagi karena ternyata tidak menguntungkan."
Viral di Media Sosial
Aksi Santi yang membawa poster bertuliskan 'Tolong Anakku Butuh Ganja Medis' viral di media sosial. Aksinya menjadi perbincangan setelah diunggah penyanyi Andien lewat akun Twitter miliknya @andiennaisyah.
"Tadi di CFD, ketemu seorang ibu yang lagi bareng anaknya (sepertinya ABK) bawa poster yang menurutku berani banget. Pas aku deketin beliau nangis..," tulis Andien.
Andien mengaku sempat berkenalan dengan ibu pembawa poster. Alasan Santi meminta pertolongan agar anaknya yang mengidap Cerebral Palsy bisa diobati dengan cara terapi biji ganja.
"Ternyata namanya Ibu Santi. Anaknya, Pika, mengidap Cerebral Palsy. Kondisi kelainan otak yang sulit diobati dan treatment yang paling efektifnya pake terapi minyak biji ganja/CBD oil," kata Andien dalam postingannya.