Sebelum Ditangkap, Sopir Truk Penyelundup Migran di Texas Pura-pura Jadi Korban

Agatha Vidya Nariswari
Sebelum Ditangkap, Sopir Truk Penyelundup Migran di Texas Pura-pura Jadi Korban
Aparat penegak hukum bekerja di lokasi penemuan manusia ditemukan tewas di dalam truk trailer di San Antonio, Texas, Amerika Serikat (27/6/2022) [Reuters/Kaylee Greenlee Beal/as via ANTARA].

Sopir truk yang membawa puluhan orang tewas karena kepanasan di Texas, Amerika Serikat menjadi tersangka

Suara.com - Sopir truk yang membawa puluhan orang tewas karena kepanasan di Texas, Amerika Serikat menjadi tersangka. Sebelumnya, ia berpura-pura menjadi korban sebelum ditangkap karena tuduhan menyelundupkan migran hingga menyebabkan kematian.

Homero Zamorano Jr (45) yang merupakan warga Texas itu ditangkap pada Senin di dekat TKP setelah dirinya berpura-pura menjadi salah satu korban dari peristiwa tragis yang menewaskan 53 migran tersebut.

Peristiwa yang sangat tragis itu menjadi tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah perdagangan manusia di Amerika Serikat.

Sopir truk itu akan menghadapi hukuman penjara maksimal seumur hidup jika terbukti bersalah. Lebih ngeri daripada itu, bisa saja ada kemungkinan hukuman mati. Hal itu diungkap Departemen Kehakiman AS.

Baca Juga: Kemnaker Harap Imigrasi Awasi Ketat Perlintasan untuk Cegah PMI Nonprosedural

Christian Martinez (28) juga menjadi tersangka lain yang ditahan dalam insiden tersebut. Ia ditangkap pada Selasa lalu dan dituduh melakukan konspirasi untuk mengangkut migran secara tidak sah yang menyebabkan kematian.

Jaksa federal mengatakan Martinez terlibat dalam peristiwa tragis itu setelah komunikasinya dengan Zamorano ditemukan oleh penyelidik yang memeriksa ponsel Zamorano.

Truk trailer yang dipenuhi migran dari Meksiko, Guatemala, Honduras dan El Salvador itu ditemukan terlantar pada Senin di sebuah kawasan industri yang terpencil dekat jalan tol di pinggiran San Antonio, Texas, sekitar 250 km dari perbatasan AS-Meksiko.

Suhu udara di daerah itu pada saat kejadian mencapai 39,4 derajat Celcius. Pihak berwenang yang dipanggil ke lokasi kejadian tidak menemukan adanya persediaan air atau alat pengatur suhu di dalam kontainer.

Para petugas mengatakan pintu belakang kontainer terbuka dan mereka melihat "tumpukan mayat" di dalamnya, banyak di antaranya terasa panas saat disentuh. Beberapa korban ditemukan tergeletak di atas tanah di sekitar truk.

Baca Juga: Kunjungi Ponorogo, Kadisnakertrans Jatim Minta Babinas Hingga Kades Jadi Garda Terdepan Cegah Praktek Migran Ilegal

Belum jelas bagaimana pintu kontainer itu bisa terbuka.

Menurut komunikasi radio dari para petugas yang pertama kali datang ke lokasi, tak seorang pun di dalam kontainer dalam keadaan sadar dan hanya sekitar dua belas orang yang tampak masih bernapas.

Pada Selasa, dua pria warga Meksiko ditetapkan jadi tersangka oleh pengadilan federal AS dalam kasus tersebut. Mereka dituduh sebagai pendatang gelap yang membawa senjata api.

Pihak berwenang mengatakan keduanya, Juan Francisco D'Luna-Bilbao dan Juan Claudio D'Luna-Mendez, ditangkap saat meninggalkan sebuah kediaman di San Antonio yang menjadi alamat dari pemilik truk trailer itu.

Seorang hakim federal di San Antonio telah memerintahkan penahanan mereka sebelum persidangan awal digelar pada Jumat. (ANTARA)