Terkuak Budaya Kerja yang Bermasalah di Sektor "Hospitality" Australia

SiswantoABC Suara.Com
Sabtu, 17 September 2022 | 07:03 WIB
Terkuak Budaya Kerja yang Bermasalah di Sektor "Hospitality" Australia
Ilustrasi hotel bintang 5. (Envato)

Faktor lain yang dikhawatirkan oleh Dr Robinson adalah meningkatnya kehadiran "pengganggu" di industri ini.

Menurutnya para "pengganggu" ini adalah mereka mengambil pekerjaan dari restoran atau hotel yang sudah mapan, tapi kemudian membubarkan dan memecahnya.

"Mereka menjadikan kerja tanpa kontrak dan kesepakatan kerja sebagai norma dalam perhotelan ... ini merusak pekerjaan yang aman."

Tidak diperlakukan terhormat

Pemilik restoran di Sunshine Coast, Jeremy Khoo, mengatakan sebelum membuka bisnisnya sendiri, dia mengalami "ketidakadilan" di tempat kerja.

"Di awal karir saya di salah satu perusahaan, ada budaya di mana kami diharapkan untuk bekerja lebih lama meski tidak dibayar untuk waktu kerja tambahan itu," katanya.

"Saya senang menyelesaikan apa yang dibutuhkan dan membantu semua orang di tempat itu, ... hanya saja ada juga harapan dibayar untuk pekerjaan Anda."

Tapi Jeremy mengatakan ia sudah lama tidak bekerja lagi, tapi ia merasa industrii pelayanan restoran dan hotel di Australia sudah semakin peduli dengan karyawannya.

"Kalau saya bilang, ya, kondisinya sudah berubah, dan saya telah melihat lebih banyak perubahan positif, tapi apakah itu terjadi dalam waktu yang cepat atau tidak, itu masalah yang lain lagi," katanya.

"Saya melihat budaya telah meningkat sejak saya bekerja mungkin satu dekade yang lalu, jadi saya telah melihat perubahan positif, pada dasarnya lebih menghormati."

Baca Juga: Bikin Overdosis dan Picu Kematian, Penjualan Paracetamol di Australia Bakal Dibatasi!

Namun diperlakukan secara hormat tidak dirasakan di semua tempat, hanya 48 persen pekerja yang disurvei merasa mereka diperlakukan dengan terhormat di tempat kerja mereka saat ini atau di masa lalu.

Demikian pula, hanya 43 persen pekerja yang merasa diberi dukungan di tempat kerja dengan diberikan "feedback".

Dr Robinson mengatakan dengan industri restoran dan perhotelan yang terpengaruh oleh pandemi, sekarang adalah waktu yang tepat untuk menjadikan sektor ini lebih baik bagi para pekerjanya.

"Saya pikir industri ini mulai menyadari pasar tenaga kerja internasional bisa membantu saat musim sibuk atau kebutuhan jangka pendek ... tetapi itu benar-benar tidak dapat diandalkan dalam jangka panjang, karena pasokan pekerja [terbatas], saya pikir mereka mulai mengakui itu," katanya.

"Dengan kata lain, benar-benar harus ada investasi besar untuk tenaga kerja lokal yang kita miliki."

Direktur eksekutif Serikat Pekerja, Godfrey Moase, mengatakan laporan itu bisa merugikan sejumlah pekerja perhotelan yang pernah dibayar rendah atau mengalami pelecehan, namun sekarang sudah keluar.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI