Anda juga perlu memberi waktu pada tubuh untuk menyesuaikan diri dengan perubahan ketinggian. Maka dari itu, lakukan perencanaan perjalanan yang mudah dengan sering berhenti di sepanjang jalan. Kebutuhan cairan meningkat di ketinggian yang lebih tinggi, jadi sering-seringlah merawat bayi yang Anda ajak mendaki dengan memberinya beberapa ons susu formula dan air minum.
Pemeliharaan suhu tubuh juga harus diperhatikan terhadap bayi Anda. Jadi pastikan anak memakai beberapa lapis pakaian hangat untuk membuat anak Anda tetap nyaman.
Sinar matahari juga lebih intens di ketinggian yang lebih tinggi, jadi Anda harus sangat berhati-hati dalam mengoleskan tabir surya yang aman untuk bayi. Disarankan juga untuk menutupi kepalanya dengan topi bertepi lebar.
Kenali tanda-tanda hipotermia
Sekitar 25 persen orang dewasa bisa mendapatkan masalah kesehatan seperti hipotermia saat berada di ketinggian. Hal yang sama juga berlaku pada bayi.
Kalau Anda mulai melihat tanda-tanda bayi kesulitan bernafas, segera kembali ke titik awal pendakian, jangan diteruskan. Setelah itu segera akses ke perawatan kesehatan. Periksa detail kondisi anak agar tidak ada masalah di kemudian hari.
Demikian itu penjelasan usia berapa bayi boleh naik gunung dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan saat akan melakukan perjalanan dengan anak. Sebenarnya tidak ada larangan bayi naik gunung, tapi perlu dipertimbangkan segala faktor resiko dan kemungkinan bahayanya.
Kontributor : Mutaya Saroh