"Semua batch produk ini harus dianggap tidak aman sampai mereka dapat dianalisis oleh Otoritas Regulasi Nasional terkait," tambahnya.
Tenaga medis di Gambia pertama kali mengeluarkan peringatan pada bulan Juli setelah puluhan anak didiagnosis mengalami masalah ginjal serius.
Direktur layanan kesehatan Gambia, Mustapha Bittaye, mengatakan kepada Reuters bahwa jumlah kematian telah turun dalam beberapa pekan terakhir dan negara itu telah melarang penjualan produk tersebut.
"Namun, sampai saat ini, beberapa sirop masih dijual di klinik swasta dan rumah sakit," katanya.