Bahkan, Kirdi menilai bahwa permintaan maaf Ferdy Sambo hanyalah sebuah formalitas untuk mencuri hati majelis hakim.
“Buat saya ini adalah permintaan maaf yang cenderung karena memang diperlukan, karena majelis hakim kan butuh melihat seorang terdakwa berkelakuan baik dan menyesal,” ujar Kirdi.
Tidak hanya itu, Kirdi menyoal permintaan maaf dari gestur tubuh Ferdy Sambo. Ia menilai bahwa dengan gestur Ferdy Sambo yang disebut masih bisa berjalan dengan kepala tegak menunjukkan bahwa permintaan maaf tersebut hanyalah sebatas formalitas.
Kirdi kemudian menjelaskan soal bahasa tubuh yang ia pahami. Kirdi menyebut bahwa bahasa tubuh yang ditonjolkan oleh Ferdy Sambo ini melambangkan kepercayaan diri.
Lebih lanjut, Kirdi menjelaskan bahwa kepercayaan diri seseorang bukan berarti Ferdy Sambo tidak merasa takut ataupun cemas. Namun, terdapat tiga faktor yang menyebabkan Ferdy Sambo masih bisa terlihat seolah-olah baik-baik saja.
Dijelaskan oleh Kirdi, tiga faktor tersebut antara lain yaitu pertama, sudah percaya diri karena lama berada di kepolisian, sekian lama menghadapi berbagai macam kasus tindak pidana dan berbagai macam pelaku tindak kriminal sehingga tampak sangat tegar.
Kedua, karena merasa benar dan tidak melakukan sesuatu, sehingga Sambo merasa tidak ada yang perlu ditakuti.
Hal ketiga yang disebut-sebut oleh Kirdi yang paling menarik yaitu merasa mempunyai pegangan sesuatu atau seseorang yang membuat Sambo sebetulnya tidak terlalu berada dalam posisi yang berbahaya.
Padahal, melihat dari posisinya saat ini Ferdy Sambo diancam dengan Pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana dengan saksi maksimal hukuman mati.
Baca Juga: Sosok Kodir, ART Ferdy Sambo yang Bertugas Bersihkan Darah Brigadir Yosua
Kemudian, penjelasan tersebut mengarah pada sosok “kakak asuh” yang kerap disebut-sebut dalam kasus ini. Diketahui, konon Ferdy Sambo memiliki kakak asuh yang disinyalir mampu membuat kasus hukumnya tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Tidak hanya itu, Ferdy Sambo juga diduga mengantongi banyak kesalahan para anggota kepolisian lainnya. Terlebih karena sebelumnya Sambo bertugas sebagai Kadiv Propam, serta dikaitkan dengan buku hitam yang kerap ia bahwa, bahkan sampai ke persidangan.
Meskipun begitu, Ferdy Sambo tidak menepis kesalahan yang telah ia lakukan. Ferdy Sambo mengaku siap untuk mempertanggungjawabkan semua kesalahan yang telah dilakukannya di hadapan hukum.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa