Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Ini Jasa dan Akhir Tragis dr Rubini Natawisastra

Senin, 07 November 2022 | 11:38 WIB
Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Ini Jasa dan Akhir Tragis dr Rubini Natawisastra
Dokter Rubini Natawisastra. [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Partai tersebut diketahui memiliki landasan nasionalisme dan menentang penjajahan, serta menuntut kemerdekaan Kalimantan Barat menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam bekerja, Rubini juga mendapatkan dukungan dari istrinya, yakni nyonya Amalia Rubini. Perempuan itu ikut membantu pekerjaan mulia suaminya sebagai tenaga kesehatan dan orang yang sedang berjuang menentang penjajahan Jepang untuk kemerdekaan NKRI.

Nyonya Amalia dikenal aktif di gerakan Palang Merah dan juga Ketua Perkumpulan Istri Indonesia (PII) cabang Pontianak.

Sebagai informasi, PII merupakan salah satu anggota dari Perserikatan Perkumpulan Istri Indonesia (PPII) yang tahun 1935, dan berganti nama Kongres Perempuan Indonesia dan tahun 1946 menjadi Kowani.

Situasi di masa itu begitu kelam, khususnya tahun 1944. Saat itu terjadi pembunuhan masal pada rakyat, kaum terdidik dan tokoh masyarakat dari berbagai suku dan ras yang dilakukan tentara Jepang di Kalimantan Barat.

Menurut sejarah, puncaknya terjadi pada tanggal 28 Juni 1944, di mana puluhan ribu orang dibunuh secara kejam dan keji. Mereka yang dibunuh termasuk dokter Rubini dan istri, Amalia Rubini.

Pasangan itu dihabisi secara keji karena dianggap telah melakukan perlawanan terhadap Jepang. Jenazah mereka kemudian dimakamkan di Makam Juang Mandor.

Sejak tahun 2007 sampai sekarang, Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Barat memperingati tanggal 28 Juni sebagai Hari Berkabung Daerah Kalimantan Barat.

Peringatan itu sebagai bentuk penghormatan dan mengenang kepada mereka yang gugur, dan juga agar peristiwa seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi di bumi Indonesia tercinta.

Baca Juga: Tanggal 10 November Hari Apa, Libur atau Tidak? Simak Penjelasannya

“Bagi Kowani, dr Rubini Natawisastra adalah tokoh pejuang kemerdekaan dan kemanusiaan yang sangat peduli pada kesetaraan gender atau gender equality. Dalam kampanye global dikenal he for she yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa,” jelas Giwo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI