Pro Kontra Gerakan Nusantara Bersatu: Gaungkan '2024 Manut Jokowi', Langgar Pesan Megawati

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 29 November 2022 | 14:22 WIB
Pro Kontra Gerakan Nusantara Bersatu: Gaungkan '2024 Manut Jokowi', Langgar Pesan Megawati
Presiden Joko Widodo menyapa relawan saat menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu: Satu Komando Untuk Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022). [ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nym].

Lebih lanjut, Umam menyebut bahwa sudah seharusnya Presiden Jokowi meniru sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang diketahui netral dan berdiri di atas semua pihak yang tengah berkompetisi untuk maju dalam pemilu.

Langgar Pesan Ketum PDI-P

Sebelumnya, Umam juga diketahui turut memaklumkan apabila PDI-P melawan manuver relawan Presiden Jokowi dalam Gerakan Nusantara Bersatu tersebut.

Hal tersebut dikarenakan acara tersebut bisa dimaknai sebagai framing narasi pentingnya mengusung Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 mendatang.

Umam juga menjelaskan bahwa manuver yang dijalankan oleh jaringan non-partai tersebut merupakan upaya cipta kondisi yang diharapkan mampu menciptakan gelombang dukungan dari rakyat.

Pada situasi tertentu, hal tersebut tentu saja akan berpengaruh atau bahkan mendikte keputusan dari partai politik yang pada hakikatnya mempunyai hak konstitusional sebagai pengusung capres.

Umam menyebut, hal ini seolah menantang pesan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri dalam Rakernas PDI-P yang diselenggarakan pada bulan Juni lalu.

Dimana dalam Rakernas tersebut, Megawati telah memperingatkan dan melarang secara keras kepada kadernya untuk bermanuver terkait pencapresan 2024.

Oleh karenanya, pesan pemimpin “berambut putih” yang sebelumnya disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam acara Gerakan Indonesia Bersatu ini dianggap menjadi langkah offside dan menantang pesan dari Ketum PDI-P.

Baca Juga: Jokowi: Pengurusan Sertifikat UMKM Jangan Dipersulit dan Memberatkan!

Umam juga menganggap bahwa Presiden Jokowi seolah-olah ingin menunjukkan dirinya memiliki pengaruh dan kekuatan jaringan yang tidak kalah tinggi dan kuat dibandingkan PDI-P.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI