Ahli geologi telah memetakan setidaknya ada 33 lubang radial di sektor utara dan barat gunung berapi. Artinya lava dapat meletus dari berbagai sektor gunung berapi ini selain zona keretakan dan area puncak.
Bahkan beberapa kali aliran lavanya sampai mencapai laut.
5. Tipe letusan Mauna Loa
Mauna Loa termasuk gunung berapi tipe perisai dengan perkiraan volume sekitar 18.000 mil kubik (75.000 km3). Puncaknya memang tidak terlihat meruncing dan mirip seperti perisai atau tameng.
Gunung Mauna Loa ini tercipta karena magma yang keluar saat erupsi bersifat sangat encer. Sehingga lava pijar dapat mengalir dan menyebar di wilayah yang luas.
Sifat erupsi Mauna Loa adalah efusif karena letak dapur magmanya dangkal dan tekanan gas magmatiknya tidak terlalu kuat. Namun ada bukti geologi yang memperlihatkan Mauna Loa pun pernah mengalami letusan eksplosif dalam 1.000 hingga 300 tahun terakhir.
Ahli geologi menemukan beberapa batuan super besar berdiameter 2,2 m dan beratnya lebih dari 17.000 kg di empat lokasi. Menurut ahli, 4 situs ini mewakili tiga letusan eksplosif yang terpisah.
6. Bahaya Mauna Loa
Bahaya utama dari erupsi gunung Mauna Loa adalah aliran lahar. Apalagi letusan Mauna Loa dapat lebih intens daripada yang di Klauea, gunung api aktif disebelahnya.
Baca Juga: Gunung Api Terbesar di Dunia Meletus, Pertama Kali dalam Hampir 40 Tahun
Meskipun lokasi kalderanya sangat jauh dari pemukiman, namun potensi aliran laharnya bisa mencapai rumah-rumah dan jalanan desa.
7. Pendakian pertama Mauna Loa
Mauna Loa pertama kali didaki oleh naturalis Archibald Menzies pada tahun 1794. Kemudian disusul Letnan Yusuf Baker.
Demikian beberapa fakta Mauna Loa, gunung api aktif terbesar di dunia yang meletus kembali setelah terakhir hampir 40 tahun yang lalu.