9 Pengakuan 'Dosa' Bharada E di Hadapan Hakim, Kotak Pandora Terbuka?

Kamis, 01 Desember 2022 | 19:13 WIB
9 Pengakuan 'Dosa' Bharada E di Hadapan Hakim, Kotak Pandora Terbuka?
Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Richard Eliezer bersiap menjalani sidang lanjuutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (21/11/2022). [ANTARA FOTO/Fauzan/aww]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bharada E mengaku takut karena ia adalah ajudan di Magelang. Setelah itu Ferdy Sambi berkata Brigadir J menghina harkat martabatnya dan harus dikasih mati.

Usai meluapkan emosi, Bharada E menyatakan Ferdy Sambo menyuruhnya menembak Yosua. Ia berjanji akan membela Bharada E.

Mendengar skenario itu, Bharada E terkejut, takut dan tertekan. Ia pun terdiam. Sambo juga meyakinkan dirinya untuk menembak dan berulang kali menekankan bahwa skenario ini menempatkan Bharada E di posisi yang aman.

Penembakan Brigadir J

Sesaat Bharada E di rumah Duren Tiga, ia merasa takut dan sempat berdoa. Tiba-tiba Ferdy Sambo masuk dan Bharada E pun menghampirinya.

Ketika tiba di depan Ferdy Sambo, ia bertanya apakah pistol sudah diisi. Bharada E mengatakan belum. Akhirnya setelah diperintahkan ia mengisi senjatanya yakni Glock.

Tak lama kemudian, Yosua masuk bersama Ricky dan Kuat Ma’ruf. Ferdy Sambo pun mengatakan agar Yosua mendekat. 

Ferdy Sambo sempat memegang leher Brigadir J untuk berlutut padanya. Namun, Bharada E menyatakan Brigadir J tidak berlutut dan hanya merendahkan tubuh sembari bertanya-tanya apa yang terjadi saat itu.

Kemudian Ferdy Sambo melirik untuk memerintahkan  kepada Bharada E agar menembak. Sambo juga mengatakan agar segera menembak. Akhirnya, Bharada E pun menembak Yosua sebanyak 3 kali dengan jarak 2 meter. 

Baca Juga: Hanya Ikuti Perintah Ferdy Sambo, Hendra Kurniawan Bingung Sampai di Patsus: Alat Bukti Apa?

Saat menembak pertama kali, Bharada E menutup mata. Setelah menerima tembakan, Brigadir J jatuh mengerang kesakitan.

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI