Dekorasi Natal Katedral Jakarta Tampil Sederhana, Gunakan Bahan Daur Ulang dan Wastra Nusantara

Kamis, 25 Desember 2025 | 11:20 WIB
Dekorasi Natal Katedral Jakarta Tampil Sederhana, Gunakan Bahan Daur Ulang dan Wastra Nusantara
Gereja Katedral Jakarta memilih menampilkan dekorasi Natal yang sederhana pada perayaan Natal tahun ini. (Suara.com/Lilis)
Baca 10 detik
  • Gereja Katedral Jakarta menampilkan dekorasi Natal sederhana menggunakan pohon Natal berbahan daur ulang seperti karung beras bekas.
  • Dekorasi tersebut juga mengintegrasikan wastra nusantara untuk menegaskan semangat cinta tanah air dalam perayaan keagamaan.
  • Keuskupan Agung Jakarta melaksanakan kolekte bantuan bagi korban musibah sesuai pesan Natal tentang keselamatan keluarga.

Suara.com - Gereja Katedral Jakarta memilih menampilkan dekorasi Natal yang sederhana pada perayaan Natal tahun ini.

Alih-alih ornamen megah, Katedral menonjolkan pohon Natal berbahan daur ulang dengan warna-warna natural yang mencerminkan kepedulian lingkungan sekaligus kepekaan sosial.

Kepala Humas Gereja Katedral Jakarta dan Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), Susi Suwadie, menjelaskan dekorasi yang terlihat di area gereja didominasi pohon Natal yang dibuat dari karung beras bekas yang diwarnai, serta batok kelapa yang dimanfaatkan sebagai ornamen aksesoris.

"Kebetulan saja memang saat ini yang ditampilkan adalah pohon natal menggunakan bahan daur ulang, yaitu dari karung beras yang kemudian diberi warna dan juga batok kelapa yang juga dipakai diberikan sebagai ornamen aksesoris," kata Susi ditemui di Gereja Katedral, Jakarta, Kamis (25/12/2025).

Menurutnya, Gereja Katedral secara konsisten mengurangi penggunaan dekorasi baru dan lebih memilih memanfaatkan kembali material yang sudah ada.

Patung-patung lama digunakan ulang, sementara elemen dekoratif lainnya disesuaikan dengan semangat keberlanjutan.

Selain isu lingkungan, dekorasi Natal di Katedral Jakarta juga mengangkat semangat cinta tanah air melalui penggunaan wastra nusantara.

Unsur ini menjadi penanda bahwa perayaan Natal tidak dilepaskan dari konteks kebangsaan dan realitas sosial di Indonesia.

Petugas memeriksa keamanan di Gereja Katedral, Jakarta, Selasa (23/12/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Petugas memeriksa keamanan di Gereja Katedral, Jakarta, Selasa (23/12/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Memang sejak beberapa tahun ini katedral selalu berkomitmen untuk menggunakan bahan daur ulang ataupun juga misalnya patung-patung yang sudah ada digunakan kembali, kemudian juga komitmen untuk mengangkat wastra nusantara sebagai cinta tanah air," ucapnya.

Baca Juga: Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra

Tema Natal bersama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) tahun ini, yakni “Allah Hadir Menyelamatkan Keluarga”, menjadi benang merah pesan perayaan. Tema tersebut menegaskan pentingnya keluarga sebagai pusat kehidupan sosial dan spiritual.

Kardinal Ignatius Suharyo, kata Susi, dalam berbagai kesempatan juga kerap menyuarakan keprihatinan atas musibah bencana dan mengajak umat untuk terlibat aktif membantu para korban.

Bentuk konkret solidaritas itu telah dilakukan Keuskupan Agung Jakarta melalui penggalangan bantuan.

"Pada tanggal 13 dan 14 Desember kemarin dengan mengadakan kolekte kedua dipersembahkan untuk saudara-saudara yang mendapatkan musibah, kita semua harus pahami bahwa kita juga turut merasakan bela duka atas musibah ini," tuturnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI