Lebih lanjut, Ferdy Sambo dipandang sebagai figur yang baik dalam kehidupan sosial. Ia juga patuh dengan aturan norma. Namun, hal ini bukan berarti Sambo menggunakan kecerdasannya untuk melindungi diri dalam situasi terdesak.
Terakhir, melihat dari latar belakangnya sebagai keturunan Sulawesi Selatan, Reni menilai Sambo memegang teguh budaya yang mempengaruhinya dalam mengambil keputusan. Jadi, ia sulit mengendalikan emosi dan tidak berpikir panjang.
Reni mengatakan kecerdasan rata-rata Putri membuatnya dapat memahami nilai sosial. Namun perencanaan perilakunya kurang. Ia juga mengatakan Putri kurang dalam menanggapi lingkungan, termasuk saat menghadapi masalah.
"Kapasitas dan fungsi memorinya juga tergolong baik. Kemampuannya tergolong sangat baik menangkap menyimpan dan mengelola informasi serta mengungkap kembali yang diingatnya," ungkap Reni.
Selanjutnya, jaksa dalam sidang membacakan keterangan Reni saat proses penyidikan. Menurut Reni, Putri memiliki kebutuhan tinggi terhadap figur yang memberi rasa aman, seperti keluarga dan para ajudan yang terpercaya.
"Jadi dia ini ada semacam dependensi secara emosional kepada orang yang bisa menjadi objek bergantungnya, dalam hal ini seperti kepada orang tua, kepada suami," kata Reni.
"Ajudan-ajudan yang dipercayai? Bisa?" tanya jaksa.
"Bisa juga jika ajudan itu memberikan rasa aman kepada dirinya," jawab Reni.
Baca Juga: Bikin Hakim Murka karena Berbohong, Kecerdasan Susi PRT Sambo Sangat Rendah dan Daya Ingatnya Buruk
Jaksa juga menanyakan apakah kepribadian Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saling melengkapi atau tidak. Kemudian dijawab Reni bahwa mereka sebagai pasangan suami istri memang saling membutuhkan.