Suara.com - Teka-teki di balik pergantian Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul dari posisi Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah akhirnya terjawab.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP membantah keras narasi 'pencopotan; yang ramai di media dan menegaskan bahwa langkah tersebut adalah bagian dari konsolidasi besar-besaran partai pasca-Kongres VI, yang memberlakukan aturan baru: pengurus pusat dilarang rangkap jabatan.
Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P, Komarudin Watubun, tampil untuk meluruskan simpang siur informasi yang mengaitkan pergantian ini dengan hasil Pemilu 2024.
"Kan, ada yang bilang Mas Pacul dicopot, itu nggak benar. Itu konsolidasi biasa saja, jadi jangan diputar-putar," ujar Komarudin di Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Menurutnya, 'efek domino' ini bermula dari keputusan strategis dalam Kongres VI PDI-P di Bali pada awal Agustus 2025.
Ketua Umum Megawati Soekarnoputri menginstruksikan jajaran DPP yang baru untuk fokus penuh pada tugas-tugas nasional.
Konsekuensinya, AD/ART partai diamandemen untuk melarang pengurus DPP periode 2025–2030 memegang jabatan rangkap di struktur partai lainnya.
"Itu dasarnya, dasar organisasinya. Pemberlakuannya kepada siapa? Ya kepada seluruh teman-teman yang sekarang merangkap jabatan, supaya fokus dalam konsolidasi organisasi ke depan," tegas Komarudin.
Komarudin menekankan bahwa Bambang Pacul bukanlah satu-satunya tokoh yang terdampak aturan ini.
Baca Juga: Bambang Pacul vs FX Rudy: Intip Perbedaan Latar Pendidikan Dua Politisi Senior PDIP
Sejumlah nama besar lain yang kini duduk di DPP juga harus melepaskan posisi mereka sebagai Ketua DPD di daerah masing-masing.
Mereka yang lain, yakni Ketua Bidang Sumber Daya Said Abdullah yang sebelumnya menjabat Ketua DPD Jawa Timur, Bendahara Umum Olly Dondokambey yang sebelumnya Ketua DPD Sulawesi Utara, serta Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga MY Esti Wijayanti yang sebelumnya Ketua DPD Bengkulu.
Jauh dari kata dicopot, Bambang Pacul justru diberi kepercayaan oleh Megawati untuk memegang salah satu posisi paling strategis di DPP, yaitu sebagai Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Legislatif untuk 2029.
"Kalimat copot itu tidak pas, kecuali sudah tidak di pengurus partai lagi. Kenyataannya Ibu Ketua Umum masih memercayakan beliau sebagai Ketua DPP," jelasnya.
Dengan ditunjuknya Ketua DPC PDI-P Solo, FX Hadi Rudyatmo, sebagai Plt Ketua DPD Jateng, PDI-P berharap konsolidasi di salah satu basis suara terbesarnya itu dapat berjalan mulus di bawah kepemimpinan baru, sementara para 'jenderal' partai di Jakarta bisa fokus merancang strategi kemenangan nasional.