"Saya ingin melibatkan semua masyarakat supaya usulan itu kita usulkan ke balai (BBWSPJ) agar aliran air ini bisa lancar ke laut, aliran di Nipa-Nipa sudah lancar justru dari hulu lancar masuk ke sini," ujarnya.
Ribuan warga dievakuasi
Akibat banjir besar ini, setidaknya ada 6000 warga yang harus dievakuasi dari rumah masing-masing ke tempat pengungsian.
Dari data yang diungkap oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, pihak BPBD melaporkan setidaknya ada 2.646 rumah yang terendam dan mengakibatkan 1.954 kepala keluarga (KK) harus diungsikan serta mendapat pengawasan dari pemerintah Kota.
Berbagai ruas jalan ditutup
Tak hanya merendam rumah-rumah, banjir ini juga menyebabkan beberapa ruas jalan protokol di kota Makassar harus ditutup sementara karena banjir yang terjadi cukup dalam sehingga resiko warga atau mobil tenggelam begitu besar.
Sebut saja seperti ruas jalan Manggala dan Moncongloe yang harus ditutup selama banjir belum juga surut.
Warga buka jasa perahu
Banjir yang melanda Makassar ini juga menyebabkan warga harus menggunakan transportasi perahu karet untuk bisa menuju tempat pengungsian.
Baca Juga: Jokowi Singgung Siapa pun Gubernur DKI Wajib Urus Banjir, PSI: Repot Kalau Tak Selaras dengan Pusat
Hal ini pun dimanfaatkan sebagian warga untuk menyewakan jasa perahu karet mereka di tengah-tengah musibah yang sedang terjadi.