Aku dibawa lagi naik ke langit ketujuh. Jibril meminta supaya dibukakan pintu. Terdengar suara bertanya lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawabnya, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad'. Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Ibrahim AS, dia tengah berada dalam keadaan menyandar di Baitul Makmur. Keluasan tempatnya setiap hari dapat memasukkan tujuh puluh ribu malaikat. Setelah keluar, mereka tidak kembali lagi (Baitul Makmur).
Setelah sampai langit ketujuh, kemudian Nabi dibawa ke Sidratul Muntaha. Nabi menjelaskan keadaan Sidratul Muntaha yang tidak dapat dijumpai di dunia. Nabi bersabda yang artinya:
"Daun-daunnya besar seperti telinga gajah dan ternyata buahnya sebesar tempayan." Beliau lalubersabda: "Ketika beliau menaikinya dengan perintah Allah, maka sidratal muntaha menjadi berubah. Tidak seorang pun dari makhluk Allah SWT yang mampu menggambarkan keindahannya".
Di sana Allah SWT memberikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW dengan mewajibkan manusia mengerjakan sholat lima puluh waktu dalam sehari semalam. Lalu Rasulullah pun turun dan bertemu Nabi Musa Alaihissalam, lalu ia bertanya:
"Apakah yang telah difardukan oleh Tuhanmu kepada umatmu? ' Nabi bersabda: "Sholat lima puluh waktu". Nabi Musa pun berkata, "Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan karena umatmu tidak akan mampu melaksanakannya. Aku pernah mencoba kepada Bani Israel dan menguji mereka".
Beliau lalu bersabda: "Aku kembali kepada Tuhan seraya berkata, 'Wahai Tuhanku, berilah keringanan terhadap umatku'. Lalu Allah SWT mengurangi menjafi lima waktu sholat dari beliau bersabda'. Lalu aku kembali kepada Nabi Musa dan berkata, 'Allah telah meringankan lima waktu sholat dariku'. Nabi Musa kemudian berkata, 'Umatmu tidak akan mampu melaksanakannya. Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan lagi'.
Beliau bersabda: "Aku masih saja bolak-balik antara Tuhanku dan Nabi Musa, sehingga Allah SWT berfirman: 'Wahai Muhammad! Sesungguhnya aku fardukan lima waktu sehari semalam. Setiap shalat fardu dilipatgandakan dengan sepuluh kali lipat. Maka dari itu lima puluh shalat fardu. Begitu juga barangsiapa yang berniat, untuk melaksanakan kebaikan tetapi tidak melakukanya, niscaya akan dicatat baginya sebagai satu kebaikan. Jika dia melaksanakannya, maka dicatat sepuluh kebaikan baginya. Sebaliknya barangsiapa yang berniat ingin melakukan kejahatan, tetapi tidak melakukannya, niscaya tidak dicatat baginya sesuatu pun. Lalu jika dia mengerjakannya, maka dicatat sebagai satu kejahatan baginya'.
"Aku pun turun lahi hingga sampai kepada Nabi Musa, lalu aku memberitahu kepadanya. Dia masih saja berkata, 'Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan'. Aku menjawab, 'Aku terlalu banyak berulang-ulang kembali kepada Tuhanku, sehingga malu kepada-Nya'." (HR. Muslim no. 162)
Begitulah tadi kisah Isra Miraj yang shahih sesuai dengan hadits yang tidak diragukan lagi keshahihannya. Semoga dengan mengetahui peristiwa tersebut kita bisa istiqomah menjalankan perintah Allah SWT terutama untuk mengerjakan sholat lima waktu.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari