Pada masa kepemimpinannya di Inalum, Inalum berhasil mempunyai sebanyak 51 persen saham PT Freeport Indonesia, serta juga terbentuk holding BUMN pertambangan yang saat ini disebut dengan MIND ID atau Mining Industry Indonesia.
Pada saat menjabat sebagai Direktur Utama Inalum, ia juga diminta untuk mengisi posisi Wakil Menteri BUMN bersama dengan Wirjoatmodjo.
Menjalani Karier di Jepang
Sebelum Budi mengisi jabatan strategi di pemerintahan, Budi juga memulai perjalanan kariernya di Jepang. Ia mulai kariernya dengan menjadi staf teknologi informasi di IBM Asia Pasifik yang berpusat di Tokyo Jepang.
Lebih lanjut, ia kemudian berkarir di IBM Indonesia sampai dengan tahun 1994 dengan menduduki sejumlah jabatan, terakhir sebagai Systems Integration & Professional Services Manager.
Budi mulai menjalani karier di dunia perbankan. Pada tahun yang sama, ia masuk ke Bank Bali yang saat ini berubah menjadi Bank permata.
Di bank tersebut, Budi sempat menduduki sejumlah jabatan, diantaranya yaitu General Manager Electronic Banking, Chief General Manager wilayah Jakarta, sampai dengan Chief Manager Human Resources.
Setelah bekerja di Bank Permata, ia mulai bergabung dengan ABN Amro Bank Indonesia sampai dengan tahun 2004. Jabatan terakhirnya di ABN Amro Bank Indonesia yaitu sebagai Direktur Consumer Banking.
Selanjutnya, Budi bekerja di Bank Danamon sebagai Executive Vice President Consumer Banking. Tidak hanya itu, ia juga sempat menjadi seorang Direktur di Adira Quantum Multi Finance.
Baca Juga: Upaya Cegah Stunting, Ahli Sebut Konsumsi Ikan Mendukung Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak
Sampai dengan tahun 2006, Budi kemudian bergabung ke Bank Mandiri dan posisinya belum langsung menjadi seorang Direktur Utama, melainkan Direktur Mikro dan juga Retail Banking.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa