3. Kiai dan Santri Meninggal
Acara Satu Abad NU juga menyisakan duka mendalam. Pasalnya ada dua warga Nahdliyin meninggal sebelum dan sesudah menghadiri acara itu. Sosok pertama yang meninggal dunia adalah KH Abdul Hamid, pengasuh Ponpes Al Khairat, Mumbul, Singaraja, Bali.
Almarhum meninggal dunia sebelum sempat menghadiri puncak Harlah satu abad NU. KH Abdul Hamid meninggal dunia saat menunaikan salat di masjid dalam perjalanan dari Bali ke Sidoarjo. Almarhum dimakamkan di Desa Siwalan, Panji Sidoarjo.
Kemudian sosok kedua merupakan santri sekaligus pengurus Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Mojowarno, Jombang, Imam Suhowardi. Santri yang akrab disapa Ardi itu sempat menghadiri Puncak Resepsi 1 Abad NU di GOR Delta Sidoarjo. Ia berangkat dari Jombang pada Senin (6/2/2023) malam.
Ardi sempat mengeluh tak enak badan saat berangkat ke Sidoarjo. Namun semangat Ardi tak bisa dibendung karena ia termotivasi untuk ikut Puncak Resepsi 1 Abad NU di GOR Sidoarjo.
Siang harinya selepas dari GOR Sidoarjo, Ardi berkunjung ke rumah saudaranya di Tanggulangin, Sidoarjo. Di sana Ardi menunaikan salat Duhur di sebuah musala.
Sesaat usai salam, Ardi tiba-tiba ambruk dan kemudian dinyatakan meninggal dunia di klinik setempat. Diungkap oleh Rahmat Hidayat Pulungan, kedua almarhum itu sama-sama punya riwayat penyakit jantung.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Baca Juga: Dukung Warga Merawat Bumi, Harlah Satu Abad NU Dimeriahkan 100 Ribu Botol Air Mineral