Kisahnya Viral di Twitter, Polres Tangerang Usut Kasus Kekerasan yang Dialami Mahasiswi UPH

Sabtu, 18 Februari 2023 | 18:14 WIB
Kisahnya Viral di Twitter, Polres Tangerang Usut Kasus Kekerasan yang Dialami Mahasiswi UPH
Ilustrasi kekerasan fisik (Pexels/Karolina Grabowska)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus dugaan kekerasan yang dialami Annisa Sakinah, mahasiswi angkatan 2022 Universitas Pelita Harapan (UPH) didalami Polres Tangerang Selatan. Annisa mengalami kekerasan yang dilakukan olen rekannya sesama mahasiswa UPH yang bernama Benedict Jevon Kusuma.

Kasi Humas Polres Tangerang Selatan Ipda Galih menyebut korban telah membuat laporan ke polisi.

"Bahwa benar kami dari Polres Tangerang Selatan, pada tanggal 15 Februari 2023 telah menerima Laporan Polisi dari atas nama AS tersebut yang melaporkan dugaan tindak penganiayaan," kata Galih saat dihubungi wartawan Sabtu (18/2/2023).

Galih menyebut kejadian yang dilaporkan korban, peristiwa kekerasan yang terjadi pada 25 November 2022 lalu.

"Untuk kasus tersebut masih proses penyelidikan Sat Reskrim Polres Tangerang Selatan," katanya.

Untuk memperkuat bukti kekerasan tersebut, korban juga telah melakukan visum.

"Terhadap bekas luka yang dialami korban telah dilakukan visum di Rumah Sakit Medika Tangerang Selatan," sebut Galih.

Ditonjok, Dibanting hingga Diseret

Lewat akun Twitter miliknya dengan nama pengguna @ann*s*sknh8, korban mengungkap pengalam buruk yang dialaminya.

Baca Juga: Niat Timba Ilmu Agama, Santri Disodomi Senior di Ponpes Tangsel, Pelaku 3 Kali Cabuli Korban

"Aku Annisa Sakinah Mahasiswi UPH management business angkatan 2022 telah dianiaya oleh Benedict Jevon Kusuma mahasiswa UPH yang sekarang sedang magang di tempat bekerja papanya di A***a, Puri Kemangan," tulis akun @ann*s*sknh8.
seperti dikutip Suara.com, Sabtu (18/2/2023).

Dia mengaku dugaan kekerasan yang dialaminya terjadi pertama kali pada 7 Juni 2022. Setidaknya dia mengalami kekerasan sebanyak empat kali. Tak kekerasan fisik, terduga korban juga mengaku mendapatkan kekerasan verbal.

Penganiayaan yang keempat kalinya menjadi kekerasan yang paling parah dialami korban. Korban diseret hingga dipukul secara membabi buta oleh terduga pelaku Benedict Jevon Kusuma.

"Penganiayaan yang paling parah dari sekian banyak, pelaku menganiaya aku secara membabi buta hanya karena aku memilih turun dari mobil pelaku dan pulang enggak bareng sama dia (terduga pelaku), pelaku menganiaya aku mulai dari menyeret aku masuk ke mobil," sebut akun @ann*s*sknh8.

Korban diseret hingga dipukul secara membabi buta oleh terduga pelaku Benedict Jevon Kusuma.

"Dan memaksa sampai dorong aku ke mobil dia, tonjok hidung aku sampai geser, jedotin kepala aku ke dashboard, kaca, dan stir mobil, jambak aku, tampar aku, seret dan banting aku ke tanah dan paling parah cekik aku sambil bilang 'mati lo ya anjing enggak pernah dengan gua bansat," ungkap terduga korban.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI