"Baik-baik, siap," jawab kepala sekolah.
"Jam 5 ini segar sekali e bapak," timpal si perekam.
Setelah itu, kepala sekolah melihat sudah ada beberapa siswa yang datang ke sekolah meski waktu menunjukkan pukul 05.15 WITA.
"(Jumlah) anak-anak sudah lumayan," ucap kepala sekolah.
"Ya, sudah ada beberapa," jawab guru yang merekam.
Guru Pun Mengkritik
Kebijakan Gubernur Laiskodat sontak menuai badai kritik. Salah satunya dari Perhimpunan Pendidik dan Guru (P2G).
Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim menilai kebijakan tersebut tampak tidak melalui kajian akademis terlebih dulu. Menurutnya wacana itu jelas melanggar asas transparansi dan partisipasi publik. Selain itu, kebijakan tersebut malah akan ditertawakan negara lain.
"Masuk sekolah pukul 5 pagi sepertinya akan menjadi kebijakan masuk sekolah terpagi di dunia. Kebijakan yang akan ditertawakan oleh komunitas pendidikan internasional nantinya," kata Satriwan dalam keterangan tertulis, Selasa (28/2/2023).
Baca Juga: Viral Murid SMA di NTT Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, Negara Asia Tenggara Lainnya Bagaimana?
Ia menilai kebijakan ini juga tidak memiliki korelasi dengan capaian kualitas pendidikan di NTT. Padahal masalah pendidikan di NTT ini sangat banyak, di antaranya adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NTT peringkat ke 32 di Indonesia berdasarkan data BPS pada 2021.