Kecam Maraknya Iklan Berbau Pornografi di Laman Media Daring, Bakal Disikat Dewan Pers

Jum'at, 03 Maret 2023 | 19:15 WIB
Kecam Maraknya Iklan Berbau Pornografi di Laman Media Daring, Bakal Disikat Dewan Pers
Kecam Maraknya Iklan Berbau Pornografi di Laman Media Daring, Bakal Disikat Dewan Pers. (ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu mengecam masih banyaknya media daring atau online yang menampilkan iklan bernuansa pornografi.

Ia menyebut masalah ini bisa berakibat buruk bagi generasi muda yang membuka iklan tersebut.

Menurut Ninik, banyak pihak, khususnya perusahaan media online yang masih mengabaikan keberadaan iklan bernuansa pornografi.

Padahal, kata Ninik, jumlah iklan bernuansa pornografi tersebut semakin bertambah banyak.

"Banjir iklan bernuansa pornografi, merendahkan martabat kemanusiaan, yang jelas-jelas dilarang. Propagandanya melalui media-media, baik cetak maupun media digital, dan ini semakin marak," kata Ninik dalam konferensi pers virtual, Jumat (3/3/2023).

Karena itu, ia meminta agar masyarakat segera melapor ke Dewan Pers apabila menemukan ada media online memasang iklan berbau pornografi.

Nantiny, sebagai tindak lanjut, Ninik memastikan laporan masyarakat terebut bakal diteruskan ke perusahaan media bersangkutan.

"Kami berharap betul teman-teman media, bila mengetahui hal ini, tidak ragu-ragu melaporkan," kata Ninik lagi.

Bersamaan dengan itu, ia juga akan memburu langsung laman-laman media online yang tak patuh.

Baca Juga: Belum Ada Mekanisme Menangani Kekerasan Terhadap Jurnalis, Dewan Pers: Ini PR Bersama

Menurutnya, penayangan iklan berbau pornografi tak sesuai Pasal 13 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Kebebasan Pers.

"Selain menunggu laporan, kami juga akan memanggil media-media yang masih menyediakan ruang untuk iklan-iklan bernuansa pornografi," kata dia.

"Jadi ini mohon seruan ini disampaikan tolong dicegah ya, karena ini dampaknya luar biasa terutama pada generasi muda."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI